“Orang lemah tidak pernah bisa memaafkan. Memaafkan adalah sifat orang perkasa. Apakah kasus Ratna bukti Jokowi dan koalisi lemah?”
PinterPolitik.com
[dropcap]J[/dropcap]uru bicara Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) TB Ace Hasan Syadzily mengatakan, tidak akan menjadikan kasus Ratna Sarumpaet sebagai kampanye negatif. Sebab, menurut doi TKN pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin telah sepakat tidak mempolitisasi kasus tersebut.
Nah yang begini-begini nih cuy! Bisa jadi kubu Jokowi enggan memanfaatkan kasus ini karena takut sama kubu Prabowo. Jokowi and the gengs berusaha mengibarkan bendera damai dengan cara tidak terus-terusan ngecengin oposisi pakai kasus yang sebenarnya mutlak bodoh nan memalukan yang tidak bisa lagi diperdebatkan.
Mungkin dalam hatinya Jokowi dan koalisi mikir seperti ini sampai tidak mau meneruskan:
“Eh cuy! Jangan pakai isu si Sarumpaet deh di Pilpres 2019, ngeri coy. Soalnya si Sarumpaet kan sudah tua, lagian juga kan doi sudah dipastikan masuk penjara. Masa sih kita tega gerus seluruh tenaga kubu sebelah. Di luar itu, emang mau nanti kita dibalas dengan cerita yang lebih merana? Mungkin soal ekonomi stupid atau import gitu”.
Nah mungkin itu sebabnya mengapa TKN KIK tidak melanjutkan politisasi kasus Sarumpaet untuk kepentingan elektoral bagi pasangan Jokowi-Ma’ruf. Kasus Ratna ini dinilai juga sebagai kasus hukum yang perlu dituntaskan pihak kepolisian. Ace juga menegaskan, tidak akan mengintervensi proses hukum kasus Sarumpaet sampai keputusannya final. Weleh-weleh.
Oh jadi kalau ada niatan, bisa aja dong ya pemerintah mengintervensi kasus hukum? Wah pantes aja ya zaman Jokowi banyak yang bilang cacat hukum, wong pemerintah bisa intervensi kasus hukum. Buktinya Ace bisa bilang kayak gitu. Selain itu juga enggak aneh deh kalau kemarin kita dengar ada kuruptor yang diperiksa sama Kejaksaan, bukan KPK. Weleh-weleh.
Di luar itu semua, selain Ace, Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding juga senada dan sepakat mengatakan Pilpres bukan ajang untuk menginvestasikan dendam. Karding berharap Pilpres 2019 bermanfaat dalam mencerdaskan masyarakat. Anjay gurinjay, emang paling mantap dah timnya Jokowi. Selain bisa intevensi hukum, mereka juga jago poles pencitraan kayak gini.
Doi yang bilang kampanye ajang mengedukasi, entah sedang lupa atau gimana sama kebijakan Jokowi yang nyatanya jarang ada yang mengedukasi. Eh tapi ada juga sih tingkahnya Jokowi yang mengedukasi. Contohnya saat Jokowi keliling Indonesia, terus nanyain ke bocah-bocah tentang nama-nama ikan. Wkwkwk.
Kalau eyke yang ditanya sebutkan 10 nama-nama ikan, eyke bakal jawab gini:
“Wah maaf pak, ikan-ikan di laut belum disensus. Jadi nama di KTP-nya belum diketahui dengan pasti tuh”. Ehehehe, sepedanya mana pak? Share on X(G35)