HomeTerkiniAdakah Tekanan Politis dalam Kasus Ahok?

Adakah Tekanan Politis dalam Kasus Ahok?

Terlepas dari itu, masing-masing kubu pasangan cagub,  sambil menunggu vonis Majelis Hakim dari kasus yang membelit Ahok,  berusaha membuat terobosan politik dengan cara masing-masing. Ada yang memakai istilah kunjungan silaturahmi kepada tokoh agama dan tokoh politik. Ada pula yang memakai istilah berguru, mohon doa restu, dan sebangsanya.


pinterpolitik.comKamis, 2 Februari 2017

JAKARTA – Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok  menjadi terdakwa dalam kasus dugaan penodaan  agama sewaktu  berbicara di Kepulauan Seribu, beberapa waktu lalu. Pemeriksaan Ahok di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat masih berlangsung hingga kini.

Dalam sidang pada 31 Januari 2017 di kompleks Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, berbagai kalangan termasuk  warga NU menilai Ahok  bersikap tidak sopan terhadap Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin, yang hadir sebagai salah satu dari lima saksi. Hal ini menuai protes panjang, meskipun akhirnya Ahok meminta maaf dan Ma’ruf Amin pun memaafkannya. Suatu ciri khas bangsa kita yang sangat baik, bisa saling memaafkan.

Namun, dari segi politik, kejadian ini dapat mengubah haluan di dalam pendukungan terhadap kandidat Gubernur DKI Jakarta. Bisa saja warga yang sebelumnya mendukung Ahok, sebelum Ahok terkena kasus baru,  berpindah ke calon gubernur yang lain. Dan perubahan dukungan ini sah-sah saja  terjadi.

Terlepas dari itu, masing-masing kubu pasangan cagub,  sambil menunggu vonis Majelis Hakim dari kasus yang membelit Ahok,  berusaha membuat terobosan politik dengan cara masing-masing.  Ada yang memakai istilah kunjungan silaturahmi kepada tokoh agama dan tokoh politik. Ada pula yang memakai istilah berguru, mohon doa restu, dan sebangsanya.

Akankah terobosan politik akan besar pengaruhnya pada proses hukum Ahok? Dalam kamus politik, 2+3= bukan 5, tapi juga bisa 7 atau 8. Bagaimana nanti jika Ahok divonis bebas dan maju terpilih memimpin Jakarta lagi? Akan kondusifkah Jakarta? Bagaimana pula jika divonis bersalah?

Baca juga :  Pedang Bermata Dua Anies?

Apa pun terobosan-terobosan politik tersebut harapan masyarakat tentu adalah Majelis Hakim  yang menangani kasus Ahok menjatuhkan putusan yang seobjektif mungkin, teruji keadilan dan kebenarannya, tanpa unsur pemaksaan kehendak dari luar. (Dari berbagai sumber, G18)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Dengarkan artikel ini: Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut. Meski belum juga terjadi, banyak yang...

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Membanjirnya TKA Ilegal

Belakangan, media massa banyak memberitakan mengenai tenaga kerja asal Tiongkok yang membanjiri Indonesia. Para pendatang ini seolah menyerbu mengisi peluang-peluang kerja di tanah air...

Sosok Khofifah Indar Parawangsa

Pernah menjadi Ketua Delegasi RI pada  “Women 2000, Gender Equality Development and Peace for The Convention The Elimination of all Forms of Discrimination Against...

Presiden Jokowi Terima Gelar Adat Maluku

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima gelar adat kehormatan "Upu Kalatia Kenalean Da Ntul Po Deyo Routnya Hnulho Maluku", di Gedung Kristiani Center, Ambon, Jumat...