“Wakil rakyat yang baru, presiden yang baru, semuanya harus yang bermutu. Kita semua yang akan memilih, jadi jangan asal pilih.” Najwa Shihab
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]ejutan! Sekarang Yenny Wahid udah nggak jadi jomblo politik lagi. Putri Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini sudah menentukan pilihan politiknya. Dan dia memilih…. Jeng, jeng, jeng… Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Uwuwuwuw…
Untuk pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno harap bersabar, ini ujian. Biarlah tempe yang setipis kartu ATM dan buku yang diberikan keluarga Gusdur menjadi kenangan terindah di sanubari. Ikhlas ya ikhlas? Wkwkwkwk.
Nggak apa-apa ya. Toh kemarin sudah sempat happy-happy bareng. Saling nostalgia dan kasih pujian. Kadang cinta memang tak selalu bersambut. Lagipula kelompok berpengaruh di negeri ini kan bukan cuma Gusdurian saja. Puk, puk, puk…
Deklarasi dukungan yang disampaikan Yenny dalam acara Konferensi Pers Konsorsium Kader Gus Dur di Jakarta Selatan tersebut mengatasnamakan 9 konsorsium kader Gus Dur.
Yenny Wahid dukung Jokowi-Ma'ruf. Prabowo dan Sandiaga harap jangan baper. Puk, puk, puk~ Share on XMeski menyatakan dukungannya, Yenny menegaskan kalau ibundanya, Sinta Nuriyah, tidak ikut-ikutan dengan pilihan politiknya. Menurut Yenny, ibunya punya tugas untuk ‘menjewer’ kalau di kedua kubu ada yang bandel.
Hmm, kepada Bu Sinta, mohon kalau mereka bandel, dijewernya jangan tanggung-tanggung ya. Biar kapok gitu loh. Hehehe…
Menurut Yenny, pemimpin yang ia cari adalah yang mau gerak. Pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Pemimpin yang sederhana cara berpikirnya, bahwa bangsa ini harus dipenuhi hak kebutuhan dasarnya.
Icikiwir, jadi maksud Mbak Yenny Pakde Jokowi dan Kyai Ma’ruf merujuk ke tipe pemimpin ideal yang disebutkan barusan? Ulala, terus kalo Pak Prabowo dan Bang Sandi itu tipe pemimpin yang kayak apa dong?
Wah, wah, pasti kubu Jokowi-Ma’ruf senang banget dong. Secara keluarga Gus Dur juga punya cukup banyak pengikut. Masuk Pak Jokooo!
Pengamat politik Universitas Airlangga Suko Widodo menilai, dukungan keluarga Gus Dur dapat menarik suara dari NU kultural, yang mana sangat dibutuhkan kubu Jokowi-Ma’ruf untuk menandingi kelompok Islam di kubu Prabowo yang berhimpun dalam Ijtima Ulama.
Eh, tapi beneran loh ku sedikit terkejut. Kan di kubu Jokowi-Ma’ruf ada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tuh. Ku pikir bakalan menghindar. Ehh, tahu-tahunya… (E36)