“Aku bangga menjadi seorang liberal, Tuan, liberal konsekuen. Memang orang lain menamainya liberal keterlaluan. Bukan hanya tidak suka ditindas, tidak suka menindas, lebih dari itu: tidak suka adanya penindasan.” ~ Pramoedya Ananta Toer
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]eperti biasa Sandiaga Uno lagi senang-senangnya nih menyapa para pedagang di pasar tradisional. Kali ini Sandi berkunjung ke Pasar Sendiko, Wonodri, Semarang untuk mencari dukungan Pilpres 2019.
Hmmm, giliran mau jadi cawapres baru deh mulai main ke pasar tradisonal. Nanti giliran sudah kepilih, apa yakin masih ingat sama pasar tradisional? Ckckck. Share on XYa walaupun enggak bisa main ke pasar tradisional seperti saat ini, minimal bantu kebijakan yang pro pasar tradisional ya bang! Awas loh nanti kalau udah kepilih kayak… Yang gemarnya impor bikin susah pedagang lokal!
Nah, dalam kunjungan Sandi yang pertama di Ibukota Provinsi Jawa Tengah itu, doi menemukan hal yang menarik di pasar itu. Sandi dibuat cekikik dan bangga dapat bahan unik untuk nyinyirin Jokowi nih gengs. Kok bisa? Yoi lah, wong Sandi di pasar nemuin tempe sachet atau tempe dalam kemasan yang dijual salah seorang pedagang bernama Emak Yani. Wkwkwk, tempe sachet-an cuy, kenyangnya kapan itu? Ada ada bae!
Sandi sempat bertanya kepada Emak Yani: “Apa sih motivasi sampean jualan tempe sachet begitu?”
Emak Yani menjawab: “Ini sebagai langkah mengantisipasi naiknya harga tempe, Bang Sandi”.
Lantas Sandi menganggap hal ini sangat unik, sampai-sampai doi bilang; “Wah ternyata bukan shampoo aja yang sachet, tempe juga ikutan di-sachet”.
Bisa aja bang, enggak sekalian aja ikut Stand Up Comedy? Ahahaha.
Cara pandang Emak Yani yang unik menghadapi gejolak ekonomi ini membuat Sandi memberikan apresiasi kepada UMKM di pasar itu. Tempe yang biasanya dijual dalam bentuk besar dan panjang dibungkus daun pisang, namun kali ini dipotong kecil-kecil dan dibungkus plastik transparan.
Hal itu juga disebabkan karena pada umumnya, para pedagang yang Sandi temui di pasar ini mengeluhkan tingginya harga-harga dan penjualan yang menurun. Hmm, gimana enggak menurun, wong rakyat lebih milih ke pasar modern dibanding pasar tradisonal bang. Ckckck, mungkin bisa nanti kalau terpilih jadi wapres bang Sandi gusur pasar modern biar pasar tradisonalnya rame lagi. Ehehehe.
Gimana gengs, apa kalian tertarik beli tempe sachet-an yang harganya cuman Rp 350 perak per sachet-nya? Kalau minat, hubungin eyke ya gengs. Lumayan nih jadi reseller tempe sachet dadakan. Wkwkwk. (G35)