“Seragam menentukan ketertarikan. Ketertarikan mengutamakan penglihatan. Jadi percuma bisa lihat, tapi tidak bisa berpikir.”
PinterPolitik.com
[dropcap]J[/dropcap]elang Pemilu 2019, tidak hanya PSI, PAN, Nasdem atau partai lainnya yang melakukan terobosan baru meracik politik menjadi lebih menarik di mata rakyat. Si banteng PDIP juga terus melakukan terobosan teranyar. Nih sebagai contoh si merah itu baru saja meluncurkan tagar dan atribut partai yang katanya ditujukan untuk kaum muda atau milenial.
Hmmm, PDIP buat tagline gitu apa mau ikut-ikut kayak Mardani Ali Sera yang buat tagar #2019gantipresiden terus laris manis jadi gerakan politik yang untungkan pedagang kaos, atau gimana nih? Apa kalian yakin tagar buatan PDIP bakal laris manis kayak buatannya Mardani?
Kalau menurut eyke, percuma deh apa yang dilakukan PDIP. Soalnya anak-anak generasi milenial lebih suka game online dan instagram daripada ikutin tagar-tagaran, apalagi tagar-tagarannya berbau partai. Hmmm kayaknya milenial bakalan bilang: “Ogah layaw!” Sepakat nggak cuy?
Nah, meski begitu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kritiyanto, tetap bersemangat dan penuh keyakinan nih. Dengan adanya tagar PDIP dan atribut partai yang segera diluncurkan itu menurutnya akan laris manis menarik kalangan milenial untuk turut berpartisipasi cuy! Wkwkwk.
Gimana menurut kalian, apa kalian yakin generasi milenial yang melek internet itu enggak tahu kabar impor berasnya pemerintahannya Jokowi? Kalau generasi itu sampai mendalami dan paham isu itu, bisa jadi gagal masuk ke segmen milenial deh PDIP. Soalnya kan isu itu viral banget, ngalahin sajak Jaksel gaoel. Wicis beras kan basic need masyarakat around Asia cuy! Wkwkwk.
Btw, kalian sudah tahu belum apa sih yang menjadi tema PDIP terkait tagar dan atributnya? Nah kalau untuk tema, yang diusung PDIP adalah “Politik dengan Gembira”. Artinya, PDIP mengajak masyarakat menghadirkan kegembiraan politik, namun kental dengan tradisi kebudayaan.
Adapun tagline dan tagar yang diluncurkan adalah “Kerja Kita, Kerja Indonesia” dan #PDIPERJUANGANM3NANG. Sementara atributnya adalah kaos berwarna merah bergaris hitam di bagian pundak. Kaos ini bergambar wajah Megawati, Jokowi, dan Bung Karno. Tulisan tagline ditempel di bagian depan dan belakang kaos. Wkwkwk, au amat dah bang, kayaknya terlalu milenial deh tema sama tagarnya.
Btw, coba deh kita inget lagi apa yang dibilang sama Suzume no Kumo dalam buku Samurai kastel awan burung gereja. Kali aja kita dapat pelajaran gimana sih cara menyerang dan bertahan dalam situasi politik:
“Saat menyerang tunggulah waktu yang tepat. Saat menunggu, bersikaplah seperti batu besar yang ada di pinggir ngarai lereng yang terjal. Dan, ketika waktu yang tepat itu muncul, leburkan diri dalam serangan seperti batu besar menggelinding dari ngarai yang terjal menuju laut”. (G35)