HomeTerkiniJika AHY Gagal di DKI 1, Demokrat Usung ke Pilgub Jatim 2018

Jika AHY Gagal di DKI 1, Demokrat Usung ke Pilgub Jatim 2018

Lagi-lagi menguat isu bahwa peta politik bisa berubah total jika muncul figur ‘Kuda Hitam’ dari Partai Demokrat.


pinterpolitik.com Senin, 23 Januari 2017.

JAKARTA – Jakarta hanya “kelinci percobaan” bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Jakarta hanya “medan latihan perang” bagi tentara yang sudah pensiun dengan pangkat mayor ini. Karena sesungguhnya, AHY sedang disiapkan untuk Pemilihan Gubernur Jawa Timur tahun 2018.

Begitulah isu yang sedang beredar baru-baru ini, isu yang dilemparkan dari pengamat politik yang juga Guru Besar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hermawan Soelistyo. Ia berasumsi bahwa keikut sertaan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam ajang kontestasi pilgub DKI Jakarta sebenarnya hanyalah bantu loncatan untuk mengukur tingkat  keterimaan publik. Sebab sesungguhnya putra mahkota Cikeas itu telah dipersiapkan oleh Partai Demokrat menjadi calon gubernur Jawa Timur.

Di Jawa Timur sendiri Kalkulasi politik calon kuat dalam Pilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018, masih menempatkan Syaifullah Yusuf dan Khofifah Indarparawangsa sebagai kandidat utama menuju Grahadi 1. Namun lagi-lagi menguat isu bahwa peta politik bisa berubah total jika muncul figur ‘Kuda Hitam’ dari Partai Demokrat.

Anggota Komisi X DPR RI Ridwan Hisjam saat dikonfirmasi siapa sosok ‘Kuda Hitam’ di dalam Partai Demokrat enggan untuk buka-bukaan, Tapi, Ridwan tak bisa mengelak ketika disinggung soal sosok ‘Kuda Hitam’ di Partai Demokrat adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), terutama apabila AHY gagal memenangkan Pilkada DKI Jakarta. Tentu saja Demokrat tak akan menyia-nyiakan modal kekuatan politik untuk merebut kembali kursi Gubernur Jawa Timur.

Menanggapi isu yang sedang hangat beredar tersebut,  Agus Harimurti Yudhoyono pun akhirnya buka suara. Ia mengaku belum berfikir untuk maju di pemilihan daerah lain selain Jakarta. Dia bahkan mengaku optimis akan memenangkan pertarungan Pilgub DKI 2017.

Baca juga :  For The Needs of Menko

“Jatim 1? Terus kalau Jatim 1 nggak, ke mana? Balik lagi ke TNI dong? Nggak mungkin,” kata Agus sambil tertawa di Hotel Harris Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (22/1/2017) malam.

Agus mengatakan seluruh bentuk komunikasi yang terus dia bangun bersama masyarakat merupakan salah satu cara agar tetap semangat. Dia pun berharap agar para pendukungnya tertular semangat tersebut.

“Jangan pikir kalau nggak menang gimana? Karena itu akan meruntuhkan semangat dan moril dari semua relawan, simpatisan dan pendukung kami semuanya. Kami tidak jumawa, kami tidak berpuas diri dengan hasil apapun itu. Kami selalu mengatakan sama Mpok Sylvi, ‘Mpok pokoknya kita terus bekerja berjuang dengan baik’, jadi boro-boro berpikir Jatim 1, berpikir kalah saja tidak,” tegas Agus. (detik/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Dengarkan artikel ini: Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut. Meski belum juga terjadi, banyak yang...

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...