“Politik belah durian, bukan politik belah bambu.”
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]enjelang pendaftaran capres dan cawapres, dinamika partai koalisi terus bergulir. Politikus PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, baik kubu Prabowo maupun Jokowi masih belum selesai menentukan calon pendamping.
Menurut anggota Komisi II DPR itu, dinamika di antara partai koalisi masih mungkin terjadi. Termasuk membentuk poros ketiga setelah kedua capres itu menentukan nama bakal cawapres. Weleh-weleh.
Kalau gini, makin seru atau makin bahaya nih gengs? Kalau menurut eyke sih malah makin kocak. Kok bisa?
Yailah gengs, katanya kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan perwakilan, kok gini aja pusing. Ahahaha, kalah menang kan biasa ya, masa enggak dapet jatah cawapres pusing pakai segala mau bubar dari koalisi ehehehe.
Kabarnya gengs, poros ketiga akan muncul setelah kubu Jokowi maupun Prabowo mulai mendefinitifkan calon pendampingnya. Poros ketiga bisa terbentuk dari koalisi partai kubu Jokowi atau Prabowo, termasuk PKS.
Hmmm, kalau baru terdefinisikanya di tanggal 10, jam 11 malam gimana tuh pak? Apa yakin akan ada poros ketiga? Sedangkan waktu pendaftaran capres-cawapres kan tinggal tersisa satu jam lagi tuh. Wkwkwkw.
Oh iya gengs, kabarnya koalisi partai di internal kubu Prabowo sampai hari ini masih tarik menarik soal cawapres yang masih belum selesai. Weleh-weleh.
Mahfudz sempat memberikan kritik kepada partai koalisi di kubu Prabowo, yang masih belum menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo untuk menentukan calon pendamping. Malah akan berpotensi menyebabkan perpecahan satu sama lain dan saling sindir serta menjelekkan.
Katanya lagi gengs, koalisi Prabowo itu kan mau menang, bukan mau gagah-gagahan. Harusnya, duduk bareng lah. Akan lebih baik jika diserahkan penuh kepada Prabowo.
Mahfudz kembali menegaskan, kalau poros ketiga itu masih berpeluang terbentuk. Sebab, sikap partai belum bulat mendukung Prabowo. Menurut Mahfudz, dinamika tersebut bukan hanya terjadi di dalam PKS. Widih, jleb banget tuh kedengarannya gengs.
Memang PKS tidak bisa dipandang sebelah mata gengs, apalagi kemenangan Anies Baswedan di DKI Jakarta itu dapat dikatakan sebagai prestasi yang luar biasa. Mungkin tanpa PKS di Pilgub DKI Jakarta, Anies bukanlah siapa-siapa. Ahahaha.
Jadi gimana nih gengs? Apakah poros ketiga yang diinginkan PKS akan membuahkan hasil baik? Atau cuma panas-panas nggak berujung? (G35)