“Karena memilih lewat Pemilu, bukan seperti melempar dadu. Kita semua yang akan menentukan, nasib Indonesia di masa depan.” ~ Najwa Shihab
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]rabowo Subianto menjadi calon presiden yang direkomendasikan GNPF Ulama dalam acara Ijtima Ulama tanggal 27 Juli 2018 lalu. Selain itu, hasil Ijtima juga merekomendasikan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai cawapres Prabowo. Namun, UAS menolak menjadi cawapres dan lebih mendukung Salim Segaf Al Jufri.
Wahh, akhirnya Prabowo nih yang jadi pilihan GNPF Ulama. Pada kepo nggak bagaimana tanggapan dari kubu petahana? Kalo eike sih penasaran banget. Pada deg-degan nggak ya? Suara ulama kan menjadi salah satu suara yang diikuti banyak masyarakat. Hihihi.
Nasdem menjadi salah satu partai koalisi Joko Widodo (Jokowi) yang membuka suara. Menurutnya dukungan tersebut bukanlah sebuah ancaman. Wah yang bener nih?
Ketua DPP Nasdem Willy Aditya berpendapat, kalau sebenarnya Jokowi juga punya dukungan dan dekat dengan para ulama. Toh Jokowi punya banyak kegiatan yang melibatkan ulama.
Ya ya ya, selama ini kita bisa melihat sih padatnya acara Jokowi mengunjungi pesantren-pesantren. Apalagi menjelang tahun kampanye seperti sekarang. Terpampang nyata, ya khaannn?
Alih-alih merasa terancam, Willy Aditya justru malah mengkritisi hasil Ijtima tersebut. Ulama yang ikutan siapa aja? Tokoh masyarakat yang seperti apa? Apa benar dukungan tersebut merupakan pilihan para ulama yang sesungguhnya? Atau hanya segelintir suara dari ulama yang hanya memanfaatkan identitasnya untuk politik praktis?
Wadaaaww, mana ku tahu. Aku kan nggak tahu… Kalau menurut kalian gimana gengsss?
Ehh tapi tunggu dulu deh, kayaknya baru kali ini juga eike denger ada acara Ijtima Ulama sebelum pemilu. Bukannya biasanya gak ada ya? Apa eike yang kurang update nih? Tolong dibantu ya gengss… Wkwkwkwk.
Menurut Willy, acara Ijtima Ulama tempo lalu merupakan sebuah langkah politik yang wajar dalam arena pertarungan menjelang pilpres.
Willy mengatakan bahwa hal itu biasa saja dalam arena pertarungan politik dan jelang Pilpres 2019. Dia ngaku sudah tahu arahnya kemana. Ia menegaskan bahwa boleh-boleh saja mereka mengklaim ulama, tapi rakyat sudah cerdas mana yang sejatinya ulama dan mana yang hanya menggunakan atribut keulamaan.
Jadi ya kita tunggu aja, apa pengaruhnya Ijtima Ulama ini. Apakah benar menggambarkan keinginan umat secara umum atau seperti yang dibilang Willy, cuma sekadar klaim aja. (E36)
etuju kan? (E36)