“Korupsi lebih buruk dari prostitusi. Prostitusi membahayakan moral individu, tetapi korupsi akan membahayakan moral seluruh negeri.” ~Karl Kraus
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]orupsi sepertinya sudah menjadi budaya yang mengakar di negeri ini. Akibatnya, korupsi menjadi hal yang sangat lumrah, sehingga wajar jika para koruptor seperti tidak pernah jera, bahkan beregenerasi terus dari zaman ke zaman. Aihhh, ngeri banget kan?
Buktinya sudah terlihat lebih nyata lagi sekarang. Masak KPU bikin peraturan bagus tentang penolakan mantan napi koruptor nyaleg digugat habis-habisan. Gokilnya, ada juga napi yang optimis banget bakal terpilih menjadi ketua DPRD.
Tapi kayaknya kita masih punya sedikit harapan nih gaesss. Ternyata, dari sekian banyak partai yang gila kekuasaan dan menentang habis-habisan Peraturan KPU (PKPU), muncul satu partai yang mengambil sikap lain. Waahh, terharu aku tuh..
Ya, baru-baru ini terdengar kabar kalau salah satu caleg PDIP yang juga mantan napi korupsi mengundurkan diri secara suka rela.
Dia adalah mantan Wali Kota dan Ketua DPRD Madiun Djatmiko Royo. Adapun Djatmiko pernah dijatuhi hukuman 18 bulan penjara setelah terbukti menyalahgunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2002, 2003, dan 2004, yang merugikan negaran senilai Rp 8,3 miliar.
PDIP mengakui kalau sempat kecolongan saat penyerahan berkas ke KPU, karena calon dari PDIP memang banyak sekali. Tapi mereka berjanji akan mengevaluasi ini kok. Dan untungnya, yang bersangkutan sadar diri dan mengundurkan diri dari daftar caleg. Insaf nih yeee… Hehe
Hm, kayaknya si Partai Banteng udah tobat nih gaes. Bahkan yang eike denger, PDIP juga tidak menganjurkan kader-kader yang dulu pernah dipanggil KPK untuk maju berlaga.Yang baru dipanggil KPK aja dilarang nyapres lho gaess…
Cie, yang akhirnya tobat. Udah capek kali ya kadernya dipanggil ke Kuningan? Hihi. PDIP kan terlanjur dicap partai korup karena kader-kadernya berturut-turut diciduk KPK.
Kita sih berharap sikapnya ini bisa membawa perubahan di dalam internal partainya, yakni mencegah munculnya koruptor-koruptor baru. Kalo begitu, mari kita amin-kan sama-sama. Hehe
Ya, mudah-mudahan Partai Banteng ini konsisten ya gaes. Semoga juga partai yang lain ikut insaf. Soalnya susah sih ya percaya sama mantan napi korupsi. Nanti kalo dimalingin lagi kan nggak lucu..
Najwa Shihab pernah bilang begini, “Jika para pejabat tak bisa di suap, indonesia masih bisa berharap. Mereka yang hidupnya bersih, pasti tak takut jadi orang yang tersisih. Harta dan penghasilan pribadi, mereka publikasi tanpa ditutup-tutupi. Dengan jurus transparansi, mereka hadang gerak-gerik para pencuri. Jika atasan berani buka-bukaan, anak buah akan sulit selewengkan jabatan. Kita rindu pejabat penuh tauladan, yang memimpin bukan demi kekayaan. Di pundak pemimpin yang bebas korupsi, disitulah masa depan negeri ini..”(E36)