HomeTerkiniTak Kunjung Dikabulkan, ACTA Cabut Gugatan Ahok

Tak Kunjung Dikabulkan, ACTA Cabut Gugatan Ahok

pinterpolitik.comJumat, 20 Januari 2017.

JAKARTA – Kelompok Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) dikabarkan mencabut gugatan perwakilan kelompok terhadap Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Kuasa Hukum ACTA, Ali Hakim Lubis, membenarkan berita tersebut. Pencabutan itu terkait gugatan class action yang telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Dilansir dari viva.co.id, berikut pernyataan Ali, “Ya benar, untuk gugatan class action tersebut siang tadi kami cabut,” pada Kamis malam, 19 Januari 2017.

Kendati demikian, hingga saat ini gugatan tersebut belum juga dikabulkan oleh ketua sidang. Maka, ACTA memilih untuk tidak meneruskan gugatan tersebut.

“Ternyata sampai dengan saat ini, ketua sidang tidak mengabulkan permohonan gugatan kami untuk digabungkan pemeriksaannya dengan perkara pidana saudara Ahok. Sehingga keputusannya gugatan ini tidak perlu diteruskan. Sebab, dari awal kami sepakat tujuan dari gugatan perdata ini hanya untuk menguatkan dakwaan secara pidana,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, dicabutnya gugatan itu tidak akan berdampak apa-apa pada kasus pidana yang saat ini sedang dituduhkan kepada Ahok.

Lalu, simbol dua jari adalah simbol kampanye Ahok yang memperoleh nomor urut dua dalam pemilihan kepala daerah DKI 2017. Sontak saja, sejumlah anggota ACTA yang duduk di bangku persidangan memprotesnya. “Enggak boleh tuh!”

Ahok menyampaikan hal itu lantaran diprotes saat menjalankan sesi foto, sebelum persidangan dengan agenda mendengarkan putusan sela itu dimulai. Ketika itu, ketua majelis hakim Dwiyarso Budi Santiarto mengizinkan awak foto untuk mengabadikan sosok Ahok sebelum menjalani persidangan. Ahok pun melayani sesi foto itu sambil mengacungkan dua jari.

Anggota ACTA, Novel Chaidir Bamukmin, menganggap sikap Ahok yang mengacungkan dua jari sebagai bentuk kampanye. Karena itu, ia tidak terima dengan alasan Ahok bahwa simbol tersebut dimaksudkan sebagai kemenangan. “Itu victory (kemenangan),” kata Ahok ke arah anggota ACTA, sesaat sebelum meninggalkan ruang persidangan.

Baca juga :  Selinap "Merah" di Kabinet Prabowo?

Menurut Novel, mestinya Ahok menunjukkan sikap netral dan tidak berbau kampanye, misal dengan tangan terkepal. Dia berujar, tindakan Ahok tersebut kemungkinan akan diproses lebih lanjut. “Bisa saya proses nanti. Bisa saya laporin lagi,” ujarnya.

“Dengan alasan begitu enggak bisa, karena itu kan ditujukan kepada umum. Enggak bisa,” kata Novel. (tmp/A11)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

UMKM Motor Ekonomi Dunia

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara berkembang seperti Indonesia...

Jembatan Udara Untuk Papua

PinterPolitik.com JAKARTA - Pemerintah akan memanfaatkan program jembatan udara untuk menjalankan rencana semen satu harga yang dikehendaki Presiden Joko Widodo. Menurut Kepala Pusat Penelitian dan...

Kekerasan Hantui Dunia Pendidikan

PinterPolitik.com Diklat, pada umumnya dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian serta etika kepada anggota baru. Namun kali ini, lagi-lagi Diklat disalahgunakan, disalahfungsikan, hingga...