HomeCelotehGolkar “Lompat” ke Demokrat?

Golkar “Lompat” ke Demokrat?

“Rakyat hari ini hanya menunggu, menunggu pemimpin soleh, menunggu pemimpin jujur, menunggu pemimpin yang dapat mengembalikan harga diri bangsa. Siapa pemimpin itu? Rakyatlah pemimpin itu, bukan mereka!”


PinterPolitik.com

[dropcap]H[/dropcap]ari di mana matahari sudah mulai lelah dan sekarang mulai bergeser perlahan menuju paraduan.

Namun, di balik keheningan yang mulai menyeruak, ada perdebatan panas antara seorang ibu dan anak.

Hadeh, di zaman serba canggih ini masih saja ada ibu yang memaksakan anaknya untuk memilih pasangan sesuai dengan keinginannya.

Gelap malam yang segera datang tak membuat mereka urung makin sibuk bedebat. Semoga mereka tidak tersesat karna gelap sudah mulai menghalangi pandangan. Ya kali, kalau pulangnya gelap-gelap kan bisa nyasar.

Wiwi : Mamah ini sudah sore, ayo lekas kembali ke rumah. Kita beri tahu pilihanku  ke seluruh keluarga.

Mamah : Tidak! Mamah dapat usulan nama baru untuk pasanganmu, ini pesan dari angin malam. Mama percaya itu akan membawa kebahagiaan, kamu harus ikuti pilihan Mama, kamu harus bersama Mahmunah MDs. Tidak dengan yang lain!

Wiwi: Ah sudah lah, terserah mamah saja. Aku sudah lelah berdebat! KZL…. Aku tidak bertanggung jawab kalau nantinya banyak yang marah karena keputusan ini ya!

Singkat cerita, akhirnya kedua orang ini pulang dengan kesepakatan. Tidak ada orang lain yang akan menjadi pasangan Wiwi selain Mahmunah MDs.

****

Ternyata yang sedang dipusingkan tentang pasangan ini tidak hanya keluarga kecil di atas saja. Prabowo Subianto sampai hari ini pun dilema memilih cawapres.

Banyak nama yang menghampiri Prabowo, namun pengajuan nama dari kader PKS, PAN, atau Demokrat semakin membingungkannya. Karena itu, Prabowo memiliki kebiasaan baru, yaitu menggaruk kepalanya berulang kali meski tidak ada kutu. Hehe, ampun pak.

Baca juga :  PDIP and the Chocolate Party

Tidak hanya Prabowo yang memiliki kebiasaan baru. Jokowi juga sedang dilanda kebiasaan baru, seperti tidur mengigau sambil bermimpi menggaruk kepala, dan kebiasaan itu tak disadari terbawa sampai ia terbangun karena pusing memikirkan cawapresnya untuk tahun depan.

Ahahah bercanda ya gengs masalah garuk menggaruk. Btw munculnya nama Mahfud MD berhasil membuat kulit wajah Jokowi semakin putih dan memucat loh. Kok bisa?

Jelas gengs, karena Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto baru saja membahas Pilpres 2019 dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediaman SBY di Mega Kuningan.

Airlangga mengaku hanya berkomunikasi saja sebatas keadaan politik, bukan membahas persoalan koalisi. Bicara mengenai situasi politik Indonesia pastilah sangat cair.

Mungkin hal itu membuat Golkar nyaman berdiskusi persoalan politik nasional dengan Demokrat. Sembari siapa tahu gitu, hmmm gimana nih gengs, “mungkinkah” kedua partai ini…….

Ayo mungkin apa? Kalian deh yang menentukan kemungkinannya. Eyke mau kasih yang pasti-pasti aja seperti ungkapan Francis Bacon : “Bila orang mulai dengan kepastian, dia akan berakhir dengan keraguan. Jika orang mulai dengan keraguan, dia akan berakhir dengan kepastian.” (G35)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Rocky Gerung Seng Ada Lawan?

“Cara mereka menghina saja dungu, apalagi mikir. Segaris lurus dengan sang junjungan.” ~ Rocky Gerung PinterPolitik.com Tanggal 24 Maret 2019 lalu Rocky Gerung hadir di acara kampanye...

Amplop Luhut Hina Kiai?

“Itu istilahnya bisyaroh, atau hadiah buat kiai. Hal yang lumrah itu. Malah aneh, kalau mengundang atau sowan ke kiai gak ngasih bisyaroh.” ~ Dendy...

KPK Menoleh Ke Prabowo?

“Tetapi kenyataannya, APBN kita Rp 2.000 triliun sekian. Jadi hampir separuh lebih mungkin kalau tak ada kebocoran dan bisa dimaksimalkan maka pendapatan Rp 4.000...