“Menurut saya Fadli Zon tidak perlu nyinyir dan menyibukkan diri mengurus proses pencalonan Pak Jokowi dan cawapresnya. Fadli Zon lebih baik fokus menggenapkan persyaratan pencapresan Prabowo,” ~ Sekjen Partai Solidaritas Indonesia, Raja Juli Antoni.
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]onstelasi politik Indonesia itu dinamis. Apa yang terjadi hari ini bisa jadi gak sama dengan rancangan masa lalu. Dan apa yang terjadi di masa depan belum tentu juga sesuai dengan prediksi saat ini. Jadi ketika kita berbicara sosok calon wakil presiden (cawapres) pendamping Joko Widodo (Jokowi) misalnya, bisa jadi kandidatnya akan terus berubah-ubah, hingga waktu deklarasi tiba.
Uniknya nih ya, malahan partai kubu lain yang kepoan sama sosok cawapres yang akan dipinang sama Pakde Jokowi. Ya, siapa lagi sih yang kepo kalau bukan dari kubu capres kompetitor, yakni Prabowo Subianto. Saking gemesnya, Waketum Partai Gerindra, Fadli Zon menantang Jokowi segera mengumumkan sosok cawapres yang dipilih loh. Sa ae lau, Fadli!
Setelah nama cawapres Jokowi sudah diumumkan, baru deh nanti Gerindra akan deklarasi cawapres bagi Prabowo. Pertanyaannya, ngapain coba Gerindra harus ngekor kek gitu? Norki tau gak sih. Hadeuh. Punya pendirian dikit lah. Masa sekaliber Prabowo gak berani mengumumkan lebih dulu? Cemen bingit sih. Katanya mau jadi Presiden, masa masih gak pedean gitu!
Bisa jadi Gerindra dengan sengaja nunggu nama cawapres Jokowi karena baru akan menyesuaikan sesudah itu ya? Curiganya, Prabowo masih menunggu kemungkinan dirinya dipinang sebagai cawapres Jokowi? Uuu, ada hati juga ya ternyata. Dan seandainya nama lain yang kesebut Jokowi, baru deh Prabowo bermanuver di saat terakhir mengumumkan cawapresnya.
Ini mah namanya deklarasi sakit ati. Kacian bingit deh loh. Dan menurut eike nih ya, daripada Fadli ngeriweuh kepoin siapa cawapres Jokowi, mending dia urus aja Ketua Umumnya yang masih terancam tidak bisa menjadi capres karena belum memenuhi syarat parliamentary threshold. Nanti giliran nyantol aja, baru deh nangis termehek-mehek. Wew.
Katanya punya ambisi besar untuk jadi Presiden, kok ngumumin cawapres ragu-ragu gitu harus mantau siap capres dari kompetitor lain. Bikin malu aja ah. Ini mah sama aja punya kekuatan besar tapi ambisi kecil. Coba deh renungkan perkataan filsuf Jonathan Swift (1667-1746):“Where there are large powers with little ambition, nature may be said to have fallen short of her purposes.” (K16)