HomeCelotehPrabowo ‘Hopeless’ Lawan Jokowi?

Prabowo ‘Hopeless’ Lawan Jokowi?

“Semua ini penyebabnya adalah kegalauan Prabowo yang tidak percaya diri menghadapi Jokowi di 2019. Atau dengan kata lain dia sudah hopeless di 2019,” ~ Ketua DPP Partai Hanura, Inas Nasrullah Zubir.


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]enjadi penantang Presiden Petahana Joko Widodo (Jokowi) dalam Pemilihan Umum berikutnya memang gak mudah. Apalagi jika Presiden itu terbukti berdedikasi sungguh-sungguh bekerja untuk bangsa ini. Dengan demikian menjadi ‘PR’ banget bagi calon presiden penantang seperti Prabowo Subianto karena ia harus mencari formula yang ciamik agar bisa mengelola isu dengan baik sebagai serangan politik.

Serangan poiltik terbaru yang dilakukan Prabowo adalah dengan menyampaikan pidato singkat melalui akun media sosial Facebook yang berisikan kritikan tajam pada pemerintahan Presiden Jokowi. Maklum, mungkin hasratnya udah tak terbendung untuk duduk di kursi RI-1, jadi saban hari kerjanya ngritik terus.

Tapi, bagi Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir, apa yang disampaikan dalam pidato Prabowo itu gak lebih justru memperlihatkan betapa ia sudah kehabisan amunisi untuk menyerang Jokowi. Karena apa yang dibahas gak konkret sama sekali. Bahasa gaulnya nih, kritikan Prabowo cuma modal ngecap doang.

Argumen kritikannya gak kuat. Kalau didebat balik, bisa keok tuh Prabowo. Apa gak jera dari pengalaman sebelum ini saat tudingan ‘Indonesia Bubar 2030’ dianggap gak cukup memiliki sumber data yang mumpuni? Hadeuh, aya aya wae ah. Terus apa bedanya kritikan Prabowo sama tukang ojek kalau gak berdasar?

Namanya udah kelam mata mah gini, jadi demi bisa menurunkan elektabilitas Jokowi, argumen kritik demi kritik dibangun agar publik ikut mengamini apa yang ditudingkan Prabowo. Harusnya nih ya, kalau menurut eike, sebaiknya Prabowo lebih konkret dan spesifik dalam menyampaikan kritikan pada Jokowi.

Baca juga :  Jokowi Wrapped 2024

Dalam pidatonya, Prabowo keliatan keren dengan berbicara mengenai kedaulatan Indonesia terancam oleh kaum yang punya duit dan mengenai Pasal 33 UUD 1945 yang diabaikan. Di situ diatur soal penguasaan sumber daya alam oleh negara demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Tapi, Prabowo gak membahas jelas gimana caranya kembali ke Pasal 33 tersebut. Gak konkret kan?

Kritikan yang gak konkret itu dengan mudah bisa ditampik. Nih ya eike kasih tau. Saat ini Pemerintahan Jokowi itu sedang membangun Pabrik Semen Pertama dan terbesar di Papua. Pembangunan ini diharapkan dapat menekan harga semen menjadi beberapa ratus ribu dari sebelumnya Rp2 juta per sak.

Justru Jokowi ini telah mengejawantahkan apa yang tertuang dalam Pasal 33 UUD 1945. Ia adalah tipikal pemimpin yang bangun dari mimpi dan berjibaku dengan realita untuk mewujudkan Indonesia lebih baik. Bukan tipikal pemimpin yang hanya bermain di tataran wacana yang hanya bisa bermimpi tanpa bertindak. Seperti halnya yang disampaikan filsuf Desiderius Erasmus (1466-1536): “There are some people who live in a dream world, and there are some who face reality.” (K16)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Data IDI Dengan Pemerintah Berbeda?

IDI dilaporkan data kematian Covid-19 yang berbeda dengan pemerintah. Sebut kematian telah sentuh angka 1000 sedangkan data pemerintah belum sentuh angka 600. Dinilai tidak...

MK Kebiri Arogansi DPR

"(Perubahan pasal UU MD3) sudah diputuskan hukum, iya kita sebagai negara hukum, ikut dan taat apa yang telah diputuskan MK yang final dan mengikat,"...

Gerindra ‘Ngemis’ Cari Teman

"Prioritas Gerindra tetap dengan PKS, PAN. Mungkin juga dengan Demokrat yang belum nyatakan sikap. Kita lihat PKB juga.Jadi kita akan merajut koalisi lebih intensif,...