HomeTerkiniIMF: Kebijakan Fiskal Trump Bisa Picu Inflasi AS

IMF: Kebijakan Fiskal Trump Bisa Picu Inflasi AS

pinterpolitik.comSelasa, 17 Januari 2017.

JAKARTA – International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional mengambil sikap hati-hati terhadap kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump yang berjanji akan mendorong stimulus fiskal AS. IMF tetap memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2017 sebesar 3,4 persen, dan untuk 2018 diperkirakan berada di angka 3,6 persen.

Dampak dari kebijakan Trump dinilai merupakan ketidakpastian terbesar yang dihadapi oleh ekonomi global. Pada kampanye-nya, Trump berjanji untuk memotong pajak dan meningkatkan belanja infrastruktur. Selain itu, dia juga akan memberlakukan tarif pada negara mitra dagang seperti Tingkok dan Meksiko. Langkah-langkah tersebut dinilai justru akan melemahkan pertumbuhan ekonomi AS maupun global.

“Tingginya ketidakpastian terhadap kebijakan ekonomi AS memiliki faktor risiko ke atas maupun ke bawah,” ujar Chief Economist IMF Maurice Obstfeld dilansir Bloomberg, Selasa (17/1).

Arah kebijakan ekonomi Trump yang menjanjikan adanya stimuslus fiskal dan pajak yang lebih rendah memiliki sisi positif dan negatif. Menurut Maurice, sisi positif dari kebijakan tersebut yakni dapat memicu permintaan di pasar negara berkembang. Sedangkan, sisi negatifnya yakni dolar AS yang lebih kuat dapat memberikan beban bagi industri manufaktur dan menaikkan biaya pinjaman untuk negara-negara berkembang yang memegang utang dolar AS.

IMF memproyeksikan perekonomian AS akan tumbuh sebesar 0.1 persen pada 2017 dan 0,4 pada 2018. Proyeksi ini merupakan yang paling masuk akal di antara berbagai skenario lainnya, tetapi asumsi lebih rinci masih akan menunggu update pada outlook April 2017 mendatang.

Ketidakpastian kebijakan ekonomi AS tersebut membuat IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dari 1,7 persen menjadi 0,6 persen dari perkiraan Oktober 2016. Hal ini mengacu pada rencana Trump untuk melakukan re-negosiasi North American Free Trade Agreement yang meliputi AS, Kanada, dan Meksiko. Padahal, Meksiko telah menjadi lokomotif manufakur dalam dua dekade terakhir.

Baca juga :  Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Tak hanya itu, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi India sebesar 0.4 persen yakni menjadi 7,2 pada 2017 karena konsumsi menurun akibat pengaruh dari keputusan pemerintah untuk menarik denominasi uang. IMF juga merevisi proyeksi ekonomi Brasil sebesar 0,3 poin pada 2017.

Menurut IMF, ekonomi global bisa lebih cepat tumbuh jika stimulus di AS atau Tiongkok menguat. Namun, pertumbuhan bisa melemah jika negara tersebut melakukan proteksionisme, kondisi kontrak kredit yang melemah, dan ketegangan geopolitik. (republika/A11)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Sinyal “ketidakabadian” Surya Paloh bisa saja terkait dengan regenerasi yang mungkin akan terjadi di Partai NasDem dalam beberapa waktu ke depan. Penerusnya dinilai tetap selaras dengan Surya, meski boleh jadi tak diteruskan oleh sang anak. Serta satu hal lain yang cukup menarik, sosok yang tepat untuk menyeimbangkan relasi dengan kekuasaan dan, plus Joko Widodo (Jokowi).

Prabowo, Kunci Kembalinya Negara Hadir?

Dalam kunjungan kenegaraan Prabowo ke Tiongkok, sejumlah konglomerat besar ikut serta dalam rombongan. Mungkinkah negara kini kembali hadir?

Prabowo dan “Kebangkitan Majapahit”

Narasi kejayaan Nusantara bukan tidak mungkin jadi landasan Prabowo untuk bangun kebanggaan nasional dan perkuat posisi Indonesia di dunia.

Prabowo & Trump: MAGA vs MIGA? 

Sama seperti Donald Trump, Prabowo Subianto kerap diproyeksikan akan terapkan kebijakan-kebijakan proteksionis. Jika benar terjadi, apakah ini akan berdampak baik bagi Indonesia? 

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

More Stories

UMKM Motor Ekonomi Dunia

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat vital di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara berkembang seperti Indonesia...

Jembatan Udara Untuk Papua

PinterPolitik.com JAKARTA - Pemerintah akan memanfaatkan program jembatan udara untuk menjalankan rencana semen satu harga yang dikehendaki Presiden Joko Widodo. Menurut Kepala Pusat Penelitian dan...

Kekerasan Hantui Dunia Pendidikan

PinterPolitik.com Diklat, pada umumnya dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan pembentukan wawasan kebangsaan, kepribadian serta etika kepada anggota baru. Namun kali ini, lagi-lagi Diklat disalahgunakan, disalahfungsikan, hingga...