HomeBelajar Politik30 Anggota DPD Bergabung Dengan Hanura

30 Anggota DPD Bergabung Dengan Hanura

Bergabungnya para senator tersebut ke Hanura berkat pendekatan oleh sang ketua umum, yang juga anggota DPD, Oesman Sapta Odang.


pinterpolitik.comSelasa, 17 Januari 2017.

JAKARTA – Partai Hanura resmi menetapkan nama Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai ketua umum periode 2016-2020. Dirinya menegaskan tetap menjadi Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Oesman terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Hanura. Ia resmi menggantikan Wiranto yang mundur karena memilih fokus menjalankan tugas sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.

“Sejak hari ini, saya bisa dikatakan sebagai Wakil Ketua MPR dari Hanura,” ucapnya saat menyampaikan sambutan kemenangannya di Kantor DPP Hanura, Cilangkap, Jakarta.

Setelah terpilih menjadi ketua umum, Oesman Sapta Odang punya ambisi besar membangun Partai Hanura. Pria yang akrab disapa Oso ini ingin membawa Hanura menjadi partai tiga besar pemenang pemilu.

Salah satu loyalis dari eks Ketum Partai Demokrat Anis Urbaningrum, I Gede Pasek Suardika, diangkat menjadi Wakil Ketua Umum Partai Hanura. I Gede Pasek Suardika mengatakan ada 30 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang masuk dalam kepengurusan baru partainya.

Menurut dia, bergabungnya para senator tersebut ke Hanura berkat pendekatan oleh sang ketua umum, yang juga anggota DPD, Oesman Sapta Odang.

“Jumlahnya masih bisa bertambah,” ujarnya

Senator asal Bali itu mengungkapkan, teman-temannya di DPD kemungkinan besar akan mengikuti Oso untuk bergabung dengan partai besutan Wiranto tersebut.

“Sudah ada beberapa anggota DPD yang ngomong begitu ke saya. Karena pasti banyak anggota DPD juga bisa bergabung di situ. Sehingga anggota Hanura yang punya 16 kursi di DPR akan berlipat di MPR-nya nanti karena tambahan dari DPD,” tambahnya

Baca juga :  Segitiga Besi Megawati

Selain Pasek, mantan politikus Partai Demorkat Mirwan Amir juga disebut masuk dalam struktur kepengurusan Hanura. Hal tersebut disampaikan politikus Hanura Sarifuddin Sudding, yang kini diangkat menjadi Sekjen.

“Ada beberapa lagi. Benny Pasaribu dari PDIP, iya (pindah Hanura). Dari Golkar 5-6 orang masuk ke pengurus. Tokoh-tokoh Golkar,” terang Sarifuddin Sudding, pria yang juga menjabat Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan DPR itu.

Sebagai ketum baru, Oso pun menyatakan siap bekerja sama dengan partai-partai lainnya. Oesman menyebut akan melakukan berbagai terobosan untuk membuat Hanura semakin berjaya lagi di kancah nasional, termasuk melakukan regenerasi. (kompas/A15)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Bukti Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”

PinterPolitik.com mengucapkan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 72 Tahun, mari kita usung kerja bersama untuk memajukan bangsa ini  

Sejarah Mega Korupsi BLBI

KPK kembali membuka kasus BLBI yang merugikan negara sebanyak 640 Triliun Rupiah setelah lama tidak terdengar kabarnya. Lalu, bagaimana sebetulnya awal mula kasus BLBI...

Mempertanyakan Komnas HAM?

Komnas HAM akan berusia 24 tahun pada bulan Juli 2017. Namun, kinerja lembaga ini masih sangat jauh dari harapan. Bahkan desakan untuk membubarkan lembaga...