“Apa salahnya? Itu sangat demokratis dan sangat etis. Itu menurut saya brilian kok itu idenya.” ~ Fadli Zon
PinterPolitik.com
[dropcap]D[/dropcap]ebat Kandidat calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat kali ini diwarnai aksi yang nyeleneh dari salah satu pasangan calon yang memancing keriuhan.
Pada saat itu, setiap pasangan calon diberikan kesempatan untuk menyampaikan pesan politiknya. Tapi, saat pesan politik disampaikan pasangan nomor urut 3 Sudrajat – Ahmad Syaikhu, para audiens matanya terbelalak.
Bukan terkesima karena retorika yang memukau, tapi kelakuan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu yang membentangkan kaos dengan bertuliskan tagar #2018AsyikMenang dan #2019GantiPresiden.
Akibat kelakuannya yang nyeleneh, KPU Jawa Barat akhirnya berencana memberikan teguran tertulis kepada Sudrajat – Ahmad Syaikhu karena telah melakukan pelanggaran administrasi tentang prosedur dan tata cara debat.
Lagian udah tahu kontroversial masih aja dipamerkan begitu, ini kan momentum Pilgub Jawa Barat ngapain masih bawa embel – embel Pilpres, hadeuuhh kayak memancing di air keruh aja.
Udah tahu melanggar begitu, para pendukungnya masih aja melakukan pembenaran. Lebih parahnya lagi, dua politikus Partai Gerindra Fadli Zon dan Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kalau tingkah Sudrajat itu adalah ide yang sangat brilian, weleeeh weleeeh.
Brilian dari mananya coba? Gagal paham, weleeeh weleeeh. Brilian karena sukses memancing amarah lawan politik, atau sukses jadi cibiran banyak orang? Hadeuuuh.
Huusstt, udah diputuskan melanggar, jadi ga usah melakukan pembenaran lagi ya, apalagi mau diulangi lagi, weleeeh weleeeh.
Kalaupun pembentangan kaos dua tagar itu atas inisiatif sendiri karena terbawa euforia kaum oposan yang ingin mengganti Presiden, tentunya salah.
Lebih baik Sudrajat – Syaikhu lebih fokus untuk pemenangan aja deh, dibandingkan latah dan ikut – ikutan arus tagar, yang ada malah jadi kena teguran kan, weleeeh weleeh.
Kalau begini ya udah mau diapain lagi, jadi senjata makan tuan kan? Ehmm, emangnya enak jadi cibiran, salah siapa? Malah jadi rugi sendiri kan? Rasakan itu!
Nah makanya kata Arthur Miller, apa yang dilakukan oleh semua orang mungkin hanya berharap sesuatu yang bisa berakhir dengan penyesalan yang tepat.
Tapi sayang sekali, teguran tertulis dari KPU sudah akan melayang, kalaupun Sudrajat – Syaikhu mau menyesal, sudah tak berguna lagi, ehmm. (Z19)