“Pak Jokowi intinya mengkritik & menyalahkan kebijakan subsidi utk rakyat & kebijakan harga BBM, yg berlaku di era pemerintahan saya. Saya minta para mantan Menteri & pejabat pemerintah di era SBY, para kader Demokrat & konstituen saya, TETAP SABAR.” ~ Susilo Bambang Yudhoyono
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]ebijakan tentang kenaikan atau pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM) selalu menjadi sorotan karena dinilai akan berdampak domino pada sektor yang lainnya.
Di era kepemimpinan Presiden Jokowi yang menggaungkan BBM satu harga. Ehmm, kebijakan satu harga ini menjadi diferensiasi Jokowi dengan kepemimpinan sebelumnya.
Kini, harga BBM di Depok sama harganya dengan di Papua, prestasi sih, tapi tetap saja ada beberapa catatan.
Apalagi di zaman Jokowi, harga BBM pernah naik tapi tanpa adanya pemberitahuan, ehmm, diam – diam naik ya, weleeeh weleeeh. Kok malah harganya naik sih? Mungkin ini alasan kenapa Jokowi dikritik.
Ya iyalah, kan harga minyak dunia sedang turun gunung, ehhh kebijakannya justru muncul adanya pencabutan subsidi BBM.
Beragam kritik dilontarkan kepada Jokowi, tapi namanya penguasa tentu punya alasan mengeluarkan kebijakan. Makanya, ada pembelaan dari Jokowi terhadap kritik yang muncul.
Weeeiitts, menariknya, Jokowi malah membandingkan kebijakannya dengan kebijakan di pemerintahan sebelumnya.
Kata Jokowi, dulu subsidi Rp 340 triliun, kok harga BBM ga bisa satu harga sih? Waduh, tahu kan arah pembicaraan Jokowi ini untuk siapa? Ehmm, untuk mantan Presiden SBY kayaknya, betul sekali.
Nah Jokowi langsung melanjutkan, kalau di eranya, walaupun subsidi dicabut tapi harga BBM jadi satu harga. Ehmm, menyeret pemerintahan yang lama dan membandingkannya, weleeh weleeeh.
Melihat apa yang dilakukan Jokowi sontak membuat SBY turut berkomentar. Tapi, SBY memilih untuk bersabar dan membiarkan Jokowi ngomong apa, tapi yang penting semua kolega SBY menahan diri walau jadi pelampiasan Jokowi.
Tentu saya bisa jelaskan. Tapi tak perlu & tak baik di mata rakyat. Apalagi saat ini kita tengah menghadapi masalah keamanan, politik, & ekonomi. *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) May 15, 2018
Tiada lain, karena SBY memahami bahwa sebagai pemimpin di era sebelumnya tentu takkan bisa terlepas dan terhindar dari pelampiasan.
Makanya penulis dari Amerika Serikat, Elbert Hubbard mengatakan, kalau ingin menghindari kritik, tidak melakukan apapun, tidak berkata apapun, tidak menjadi apapun.
Nah, SBY sudah legowo dan bersabar walau jadi pelampiasan. Tapi mengapa Jokowi malah melempar ke era SBY seolah menghindar dari kritik?
Apakah Jokowi tak sanggup menjawab alasan kenapa harga BBM naik dan subsidi dicabut? Weleeeh weleeeh. (Z19)