“Wah ramai sekali ngalahin Pak Gatot kemarin. Kalau gini tanda-tanda Cak Imin calon Wakil Presiden semakin kuat. Kalau Cak Imin jadi Cawapres kan enak kita bisa ngopi bareng di kantor Wapres,” ~ Ketua MPR, Zulkifli Hasan.
PinterPolitik.com
[dropcap]K[/dropcap]etua Umum PAN sekaligus Ketua MPR, Zulkifli Hasan belakangan hobi banget ngundang kandidat Calon Presiden dari berbagai kalangan. Setelah sebelumnya mengundang Rizal Ramli, Gatot Nurmantyo, dan Muhammad Zainul Majdi (TGB), dalam pertemuannya yang terbaru, Zulkifli juga turut mengundang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Kata Bang Zul sih, pertemuannya dengan Cak Imin di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan ini untuk membahas kondisi kebangsaan terkini jelang Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. Maca ci, mi apa coba? Mereka berdua kan notabene Ketua Umum Partai, pasti ada lah ya bahas tentang pencapresan. Mastah!
Tapi eh tapi, bukannya Cak Imin itu ngebetnya jadi Cawapres Jokowi? Jadi ngapain dia melipir deketin Bang Zul? Mau minta wejangan atau apa sih? Aya aya wae ah. Kan tau sendiri, Bang Zul itu bertemu dengan nama-nama para candidat Capres itu ya untuk membuka ruang lahirnya koalisi poros ketiga. Saik mamen.
Nah kan, apa artinya Cak Imin udah nyerah nih memperjuangkan niatan awalnya untuk bersanding dengan Pakde Jokowi? Atau diam-diam Cak Imin memberikan sinyal membelot ke kubu lain kalau seandainya dirinya gak kunjung dipinang Pakde Jokowi. Jiah, ceritanya Cak Imin ngancem alus nih ya?
Sok atuh kalau memang mau membelot ke kubu sebelah. Gak ada yang ngelarang juga kok. Jokowi tanpa didukung PKB memang kenapa? Keok gitu, karena kehilangan 11 juta pemilih suara PKB? Masih ada dukungan suara pemilih dari PDIP, Golkar, PPP, NasDem, Hanura.
Sebagai corong utama pembentukan koalisi poros ketiga, pasti Bang Zul punya 1001 cara untuk mengiming-imingi Cak Imin. Ya tentunya apalagi coba kalau bukan ditawari menjadi Cawapres dalam koalisi poros ketiga. Sebenernya boleh juga tuh. Toh jabatannya sama-sama Cawapres. Ya udah sih terima aja keles!
Trik Bang Zul sepertinya dengan cara memberi ruang apresiasi lebih kepada Cak Imin. Dengan demikian Cak Imin akan merasa lebih dihargai keberadaan dan potensinya ketimbang jika berada di kubu Jokowi. Sa ae lau Bang Zul. Apa yang diupayakan Bang Zul memang sejalan dengan perkataan filsuf Voltire (1694-1778): “Appreciation is a wonderful thing: It makes what is excellent in others belong to us as well.” (K16)