”Mungkin ada yang kelupaan. PAN kan belum deklarasi. Kalau yang lain sudah.” ~ Pramono Anung, Sekretaris Kabinet
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]artai Amanat Nasional (PAN) kalau dilihat – lihat secara seksama, posisinya tak jelas. Mau dikatakan di dalam pemerintahan, ehmm, engga juga. Tapi kalau dikatakan oposisi juga ga jelas juga.
Wajarlah, namanya juga PAN, si partai yang selalu main dua kaki. Biar jatuh satu, masih ada cadangan satunya lagi, hadeuuhhh, oportunis banget ya, weleeeh weleeeh.
Partai politik masa ga punya sikap yang jelas, maunya apa juga ga jelas. Masa mau dua – duanya sih?
Pantesan aja, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais ngamuk – ngamuk, partai yang didirikannya ga punya sikap yang jelas. Mendingan Amien Rais ya, sekali Prabowo tetap Prabowo, uhuuyyy.
Tapi pasti ga akan selalu lancar jaya partai yang main dua kaki begini, nasibnya itu kalau ga dibuang salah satu kubu, ya ga dapet dua – duanya. Tapi untung aja, PAN cuma ditinggalin satu kubu doang. Hadeuuh, risiko sih jadi harus legowo.
Hal ini dibuktikan dengan tak diajaknya PAN dalam pertemuan seluruh Sekretaris Jenderal partai politik pengusung Jokowi. Pertemuan ini diinisiasi oleh Sekretaris Kabinet, karena PAN ga jelas posisinya, ya sudah mending ga usah diundang sekalian.
Uhuukk uhuuukk, sedih juga ya ga diundang. Padahal udah genit – genit sama Jokowi, udah bermanuver juga, tapi alhasil cuma bisa jadi penonton dan gigit jari, weleeeh weleeeh.
Tapi kalau kata Pramono Anung sih, PAN ga diundang itu karena belum menyelenggarakan deklarasi untuk calon Presiden Jokowi di Pilpres 2019.
Ya iyalahhh, mana mungkin PAN berani deklarasi, nanti bisa dilengserkan melalui Kongres Luar Biasa. Zulkifli udah sanggup berseberangan pandangan sama besannya sendiri, Amien Rais? Uhuuy, kayaknya belum sanggup deh, weleeeeh weleeeh.
Kalau sikap partai politik itu harus jelas jangan mbalelo, sekali dukung ya terus dukung, jangan tiba – tiba berubah. Ya walaupun politik itu dinamis, tapi kalau partainya ga punya prinsip sama sekali, mau dibawa kemana PAN?
Makanya Soekarno sempat mengingatkan, kalau partai itu salah satu alat perjuangan. Tapi kalau kaya PAN begini, partai dijadikan alat perjuangan buat apaan ya? Cari aman dan untung sendiri? Weleeeh weleeeh. (Z19)