“Jadilah orang yang dermawan tapi jangan menjadi pemboros. Jadilah orang yang hidup sederhana, tetapi jangan menjadi orang yang kikir.”
PinterPolitik.com
[dropcap]M[/dropcap]iris rasanya kalau melihat hidup yang bermewah – mewahan ala para pejabat tinggi negara, hmmm di sisi lain rakyat masih sulit terbebas dari kesengsaraan dan penderitaan.
Ulah tangan siapa banyak kesengsaraan terjadi? Sepertinya sih, Pemerintah yang tak serius memastikan kesejahteraan rakyatnya. Lalu apa tawaran pemerintah saat melihat rakyatnya masih diselimuti kesengsaraan? Weleeeh weeleeeeeh.
Entah apa yang dilakukan, kalau hanya bertutur simpati, semua orang bisa begitu. Namun sebagai pejabat tinggi negara, bisa melakukan apa? Solusi apa yang akan ditawarkan?
Ehmmmm, ketika ingin menjadi pemimpin jangan hanya didasarkan pada hasrat pribadi aja, tapi isi kepala punya apa untuk memberikan rakyat kebahagiaan, hadeuuuhhh. Makanya pengen juga sih melihat para pejabat tinggi negara ini dalam kondisi sengsara, ahhh tapi ga mungkin deh.
Lah kenapa emang? Namanya juga pejabat, bilangnya sih memang blusukan atau apalah, tapi sebenernya apa sih yang akan berubah saat blusukan itu? Ada signifikansinya ga sih, atau hanya jadi komoditas politik, biar dikata pemimpin atau pejabat yang peduli?
Beda rasanya kalau sesuatu dilapisi kepentingan politis, kalau udah bicara kemanusiaan begini jangan aneh – aneh deh, woailaaaahh, tega banget jadi tontonan keprihatinan.
Bukan rakyatnya yang prihatin, justru kita perlu prihatin dengan pola pikir dan perilaku sok peduli dari pejabat yang memanfaatkan lingkar kemiskinan demi popularitasnya, hmmm, kecuali memang ada kunjungan yang didasarkan pada alasan dan dampaknya terlihat jelas.
Repot juga kan kalau pejabat itu blusukan melihat kemiskinan terjadi, ketimpangan terjadi, tapi hanya melihat – lihat gitu doang, hmmmm, asal tau aja nih, kemiskinan itu bukan tontonan.
Makanya tak aneh sekarang banyak sekali pemimpin yang lebih mempertontonkan kesederhanaan, ahhh ilaaah deh. Nah kalau sekarang melihat kepada penguasa itu sangat identik dengan kesederhanaan.
Presidennya rajin blusukan, tentunya para Menteri tak mau kalah, ujung – ujungnya mereka ikutan aja, weeeeiiittsss, entah sengaja atau tidak, Menteri Keuangan dan Menteri PUPR rapat di warung, ehmmm.
Weeeeiiittsss, tumben dua Menteri pengen nyobain rapat di warung, hmmm, apakah memang ingin merasakan penderitaan sebenernya atau biar keliatan sederhana kayak Jokowi? Hmmm. (Z19)