PPP menilai Gatot Nurmantyo lebih dekat dengan kalangan Islam yang berlawanan dengan Jokowi. Gatot musuh Jokowi?
PinterPolitik.com
“Persaingan tidak akan membantu siapapun.” ~ Peter Jackson
[dropcap]M[/dropcap]asa pensiunnya baru berjalan beberapa hari, tapi Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo langsung mendeklarasikan dirinya akan maju di Pemilihan Presiden 2019 nanti. Entah jadi cawapres, bahkan kalau bisa capres. Weew, ambius sekali mantan Panglima TNI ini ya, tsadeest.
Permasalahannya satu, siapa partai yang mau mencalonkan dia? Kalau dulukan, Gatot kayaknya ditarik sana sini untuk diusung, bahkan di acara resmi kepartaian pun, seolah Gatot itu adalah kandidat paling oke lah. Tapi begitu pensiun, dukungannya kok malah hilang lenyap tak berbekas begitu ya.
Ya namanya juga politik, kalau urusan jabatan dan kekuasaan mah jangan ditanyalah. Semua orang pasti pingin, enggak mungkin banget ada yang begitu relanya memberikan kursi empuk pada orang lain. Kalau ada, pasti bukan politikus itu namanya. Sebab setiap politikus, pasti haus jabatan. Enggak mungkin enggak deh.
Gatot yang bukan politikus aja, jadi kelihatan haus kekuasaan juga kan setelah keluar dari militer. Apalagi di belakangnya ada sosok konglomerat yang nama bikin banyak orang bergidik. Bukannya sungkan, Gatot malah keliatan bangga banget dekat sama pengusaha itu. Weh, gimana kalau jadi orang nomor satu nanti ya? Ngeri.
Apalagi kader PPP… 😀
Lagian juga gak usah dipaksakan Gatot dg Jokowi kalau memang beda semangatnya…— OSD (@oesoebekti) April 4, 2018
Gara-gara kabar itu juga, sepertinya Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengatakan kalau Gatot tidak akan memberikan efek elektabilitas yang baik kalau mengambil Gatot sebagai cawapresnya. Alih-alih bisa menambah elektabilitas Jokowi yang masih rawan, Gatot bisa jadi malah akan membuat citra Jokowi makin nyusruk.
Sekjen PPP Asrul Sani bahkan menilai, Gatot juga tidak akan membantu Jokowi dalam merangkul umat Islam. Soalnya, baik NU maupun Muhammadiyah sudah satu suara mendukung Jokowi. Keberadaan Gatot bisa jadi malah membuat dukungan kedua ormas Islam terbesar ini bubar, soalnya Gatot kan lebih dekat ke kelompok Islam yang berlawanan sama Jokowi.
Ingat kan, gimana Gatot sangat dielu-elukan oleh pasukan 212 lalu? Lagi pula, pernyataan-pernyataan Gatot belakangan juga lebih terlihat mendukung Prabowo, ketimbang pemerintah. Hmmm, apa ini artinya Gatot akan menjadi ‘musuh’ Jokowi di Pilpres 2019 nanti? Kalau Prabowo bersedia ngalah demi memberi kursi capres pada Gatot, mungkin itu bisa saja terjadi ya. (R24)