“Silakan hina diriku sepuas kalian, aku akan tetap diam saja. Bukannya aku tidak punya jawaban, tapi singa tidak akan membalas gonggongan anjing.” ~ Imam Syafi’i
PinterPolitik.com
[dropcap]S[/dropcap]emakin kebal, semakin tak tersentuh bahkan semakin jauh dengan rakyatnya. Siapakah mereka? Berasal darimanakah mereka?
Ia sangat akrab disapa dengan istilah pejabat. Para pejabat kini seolah senang dijuluki ‘kacang lupa kulitnya. Hmmmm, pantes aja sekarang suara rakyat tak lagi didengar.
Aturan dikondisikan seenak jidatnya agar membuatnya tak sentuh lagi oleh saran dan masukkan. Ternyata eh ternyata, era kekinian itu justru lebih menyeramkan dari pada orde baru? Weewwww, ngeriiii.
Masyarakat dibungkam mulutnya, masyarakat disandera pemikirannya dan dibatasi ruang geraknya. Rakyat bisa apa? Hanya tersungkur diam di sudut perkotaan. Hanya bisa menggerutu saja, weleeeh weleeeeh.
Mau saran ga boleh, mau kritik ga boleh, mau ketemu susah, terus kapan pemimpin itu mau mendengarkan rakyatnya? Ahhh syudahlah paling pas kampanye doang.
Hmmm, apalagi sekarang bukan cuma dilarang tapi dihukum, hadeuuuhhhh mau jadi apa negeri ini coba, weleeeh weleeeh.
Pasal penghinaan Presiden ingin dibangkitkan, uuunnnchhhh kalau dipikir – pikir sih artinya mau memenjarakan masyarakat yang mau kritik Presiden.
Ga inget emang dicoblos sama siapa? Ga inget emang bisa jadi Presiden karena siapa? Kok pemilihnya ngasih kritik malah dilarang. Rusak sudah dunia persilatan weleeeeh weleeeeh.
Rakyatnya sendiri aja dilarang mengkritik Presiden Jokowi apalagi warga negara lain, gimana ya? hmmmm.
Ya jelas ga bolehlah, coba lihat aja yang terjadi sama komikus Jepang yang mengkritik Presiden Jokowi tentang kereta cepat melalui karya komiknya, weleeeh weleeeh.
Lagian si komikus salah juga sih, harusnya ngasih tau Jokowi dulu biar komiknya ga menyakiti hati Jokowi, hadeuuuh baper amat sih.
Tapi kalau komiknya itu berisi hal yang baik – baik tentang Jokowi? Ya ga perlu lah, bahkan ga perlu ada yang mempertanyakan benar atau engganya, intinya harus yang baik – baik nih? Hoalaaah.
Tapi kenapa harus ngambek sih, emangnya cerita dalam komik itu salah? Ya kalau salah tinggal kasih tahu lah komikusnya jangan malah ngambek begitu, hadeuuuuhhh begitu aja udah baper.
Solusinya nih, kalau komiknya itu dibuat mengikuti kemauan Jokowi, ya udah Jokowi aja yang bikin komiknya, weleeeh weleeh. Gampang kan? (Z19)