“Kenapa orang Indonesia selalu mempromosikan batik, reog? Kok korupsi nggak? Padahal korupsilah budaya kita yang paling mahal.” ~ Sujiwo Tejo
PinterPolitik.com
[dropcap]I[/dropcap]ndonesia terus menerus digerogoti para koruptor. Bila tak dihentikan, rasanya korupsi akan menjadi hal yang lazim dan menjadi budaya populer di kalangan masyarakat Indonesia. Kalau sudah begitu, hancur leburlah negeri ini.
Weleeeeh weleeeeh, bisakah kita menghentikan praktik korupsi? Ya pasti bisa. Tapi, tentu dengan kerja kolektif. Kalau korupsi dikatakan sebagai virus, maka secara otomatis kerja kolektif yang dibangunpun seolah membasmi virus yang telah mewabah.
Banyak yang ngarep sih, pemberantasan korupsi tak memandang jabatan apapun, sehingga bila ada Bupati, Walikota, Gubernur yang melakukan korupsi, wajib disikat habis oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kan kalau dalam pemberantasan korupsinya tebang pilih, ga akan pernah tercapai dong Indonesia tanpa korupsi. Mustahil ga sih? Optimis aja dulu weleeeeh weleeeeh, hmmm padahal sih sambil ngelus dada, hadeuuuuhhhh di tahun 2018 aja udah tiga kali Operasi Tangkap Tangan (OTT). Makin suram aja nih, weleeeh weleeh.
Sadar ga sadar, para kepala daerah itu sudah menodai makna pengambilan sumpah saat pelantikan. Lantas hukuman apa yang layak untuk para pejabat korup ini? Hanya penjara?
Ahhh syudahlahhhh, mungkin yang paling awal itu adalah dilengserkan dari jabatannya agar sumber utama peluang korupsinya dijauhkan. Weleeeh weleeeh, lengser dan dicabut kali ya hak politiknya, hmmm baiknya sih begitu, uhuukkkk, uhuuuukk.
Kasus skandal korupsi juga yang bisa menggulingkan Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma. Ia dihujani kritik dan desakan untuk mundur karena dugaan skandal korupsi yang menimpanya dan akhrinya Zuma pun mundur, walau dengan berat hati, weleeeh weleeeh.
Nah kalau di Indonesia, ada juga pejabat yang tersangkut kasus korupsi ia adalah Gubernur Jambi, Zumi Zola. Namun, ada sedikit pembeda antara Zumi dan Zuma. Mereka ga kembar ya, hanya namanya aja yang mirip – mirip dikit, weleeeh weleeeh, senasib juga sih, uppppsss.
Kalau kasus Zumi, Kemendagri meminta Zumi tidak mundur dari Gubernur Jambi karena masih berstatus tersangka.
Hmmm, begini nih kalau di Indonesia, pejabat diduga korup seolah tak ada beban moral. Ah syudahlahhh. Setidaknya Zuma masih punya urat malu, weleeeh weleeh. (Z19)