HomeBelajar PolitikBerkaca Pada Afganistan

Berkaca Pada Afganistan

Afganistan hanya punya tujuh suku, tapi pertikaian tak pernah usai. Karena itu, Presiden Ashraf Ghani memperingatkan Jokowi untuk berhati-hati.


PinterPolitik.com

“Beliau sampaikan, hati-hati jangan sampai ada konflik sosial di negaramu karena jumlah sukumu 714.” ~ Presiden Joko Widodo

[dropcap]W[/dropcap]alau banyak pihak menyangsikan, bahkan melarang Jokowi untuk tetap melanjutkan lawatannya ke Afganistan. Namun pria asal Solo itu tetap nekat menemui Presiden Afganistan, Ashraf Ghani, pada Senin (29/1). Lawatan kenegaraan sehari ini, dilewatkan keduanya dengan perbincangan empat mata dan makan siang bersama.

Bagi presiden negara-negara lain, kunjungan Jokowi mungkin akan dianggap sebagai nekat. Sebab negara Muslim tersebut tengah diterjang aksi bunuh diri dan diperkirakan telah menelan korban jiwa lebih dari seratus orang. Bahkan, salah satu korbannya adalah warga Amerika Serikat yang pernah ikut membantu kampanye Presiden Trump.

Jadi wajar saja kalau di Indonesia banyak orang yang dag dig dug, salah satunya Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri. Ia sampai berpesan, agar Jokowi menggunakan rompi antipeluru selama di sana. Hmm, kalau bom bunuh diri itu emangnya bisa dicegah dengan rompi antipeluru ya? Ah, aneh-aneh saja.

Tapi tidak begitu dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Pria yang sempat digadang-gadang jadi calon wakil presiden Jokowi ini, mengaku bangga dengan keberanian presiden kedua Indonesia – setelah Bung Karno, yang melawat ke negeri “berselimut debu” itu.

Baca juga :  Negara Pertumbuhan Populasi Terbanyak, Indonesia?

Meski selama di Afgan Jokowi lebih banyak diselimuti salju dibanding debu, tapi setidaknya ia juga tidak diselimuti asap tebal dan terjangan bom dari “pejuang-pejuang” nekat. Atau bisa jadi karena Jokowi diantar dengan mobil berlapis baja dan dua helikopter tempur di atasnya. Waduuuh, andai kondisinya damai, pasti terlihat keren.

Sebagai sesama pemimpin negara Muslim, Jokowi tentu menyampaikan rasa prihatin dengan kondisi negara para pejuang Taliban ini. Perang saudara yang tak berkesudahan, membuat negara yang memiliki panorama indah ini jadi carut marut. Karena itulah, Presiden Ghani mengingatkan Jokowi. Jangan sampailah negaranya jadi seperti negerinya.

Secara jumlah, Indonesia memiliki 714 suku yang hidup saling berdampingan. Sementara di Afgan, mereka hanya punya tujuh, tapi susah banget diajak bergandengan tangan. Karena itu, godaan perpecahan di Indonesia sebenarnya lebih banyak dibanding Afgan. Untungnya Indonesia punya Pancasila, punya Bhineka Tunggal Ika. Inilah akar pondasi kebangsaan kita. Mari berkaca pada Afganistan, karena agama yang sama saja bukanlah satu-satunya perekat kebersamaan. (R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo & Hybrid Meritocracy Letnan-Mayor

Promosi Letjen TNI Kunto Arief Wibowo sebagai Pangkogabwilhan I di rotasi perdana jenderal angkatan bersenjata era Presiden Prabowo Subianto kiranya mengindikasikan pendekatan baru dalam relasi kekuasaan dan militer serta dinamika yang mengiringinya, termasuk aspek politik. Mengapa demikian?

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Keok Pilkada, PKS Harus Waspada? 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi salah satu partai yang paling tidak diuntungkan usai Pemilu 2024 dan Pilkada 2024. Mungkinkah hal ini jadi bahaya bagi PKS dalam waktu mendatang?

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Megawati and The Queen’s Gambit

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mungkin akan dielu-elukan karena dinilai brilian dengan menunjuk Pramono Anung sebagai calon gubernur dibandingkan opsi Ahok atau Anies Baswedan, sekaligus mengalahkan endorse Joko Widodo di Jakarta. Namun, probabilitas deal tertentu di belakangnya turut mengemuka sehingga Megawati dan PDIP bisa menang mudah. Benarkah demikian?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Ada Operasi Intelijen Kekacauan Korea Selatan? 

Polemik politik Korea Selatan (Korsel) yang menyeret Presiden Yoon Suk Yeol jadi perhatian dunia. Mungkinkah ada peran operasi intelijen dalam kekacauan kemarin? 

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...