HomeNalar PolitikFadli ‘Keseleo’ Bahas LGBT?

Fadli ‘Keseleo’ Bahas LGBT?

Kecil Besar

Haruskah kaum LGBT ditolak kehadirannya di Indonesia yang majemuk ini?


PinterPolitik.com

[dropcap]M[/dropcap]usim hujan kayak gini, emang paling pas minum yang anget-anget. Manjiw alias mantap jiwa. Pembahasan soal  lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Indonesia juga sedang anget-angetnya. Unchhh, banyak orang bisa baperan nih.

Dan memang betul banyak pihak yang sukses baperan lalu mengajukan protes. Mereka menolak kehadiran kaum LGBT di Indonesia dan menganjurkan agar dipidanakan saja. Fadli Zon termasuk salah satu yang ikut-ikutan baper. Ya Lord, dia lagi, dia lagi.

Bang Fadli bilang bahwa semua agama pasti menolak perilaku penyimpangan seksual seperti yang dilakukan oleh kaum LGBT. Nah, kalau ini masih sejalan dengan ajaran agama.Tapi, kalau bilang LGBT itu udah kayak virus yang harus secepat mungkin dibasmi, biar nggak menyebar kepada anak-anak kecil, hm, ini yang bikin gajebo alias gak jelas bro.

Mengapa begitu? Soalnya terlalu rendah kalau menyamakan kaum LGBT dengan virus. Bukankah mereka juga sesama anak cucu Adam yang patut dihargai hak asasinya? Hm, au ah, ucing ala uwe mikirinnya.

Apakah Bang Fadli  pura-pura keseleo ngomong soal LGBT atau memang kudet alias kurang update dengan informasi seputar LGBT? Entahlah. Bang Fadli butuh kuliah terbang soal budaya toleransi, eh?

Kelihatannya Bang Fadli hanya mau ikut ramai doang. Apalagi sekarang kan udah masuk tahun politik, bisa jadi ini menjadi salah satu strategi untuk menaikan elektabilitas Gerindra. Siapa yang tahu?

Akhir-akhir ini memang banyak orang yang jadi ‘seksi repot’ untuk memprotes keberadaan kaum LGBT di tanah air. Bahkan ada anggota de-pe-er yang dengan gagah berani menyerukan kepada seluruh ormas Islam di Indonesia untuk memboikot salah satu kedai kopi ternama asal Amerika Serikat. Lantaran CEO-nya, terang-terangan mendukung pernikahan sesama jenis. Tapi, kenapa mereka nggak berani untuk memblokir Faceb**k, C*c*-c*l* maupun G**gle, yang pemiliknya juga mendukung LGBT atau ikut memboikot produk yang berlogo ‘apel digigit’, yang salah satu founding fathers-nya adalah seorang gay? Yah, berani sih berani, tapi cuma gertak sambal doang, hahaha, capek deh. (K-32)

Baca juga :  Kongres, Mengapa Megawati Diam Saja?
spot_imgspot_img

#Trending Article

Nadir Pariwisata: Kita Butuh IShowSpeed

Kondisi sektor pariwisata Indonesia kini berada di titik nadir. Di balik layar kebijakan dan pernyataan resmi pemerintah, para pelaku industri perhotelan sedang berjuang bertahan dari badai krisis.

Prabowo dan Lahirnya Gerakan Non-Blok 2.0?

Dengan Perang Dagang yang memanas antara AS dan Tiongkok, mungkinkah Presiden Prabowo Subianto bidani kelahiran Gerakan Non-Blok 2.0?

Kongres, Mengapa Megawati Diam Saja?

Dengarkan artikel ini. Audio ini dibuat dengan teknologi AI. Kongres ke-6 PDIP disinyalir kembali tertunda setelah sebelumnya direncanakan akan digelar Bulan April. Mungkinkah ada strategi...

Di Balik Kisah Jokowi dan Hercules?

Tamu istimewa Joko Widodo (Jokowi) itu bernama Rosario de Marshall atau yang biasa dikenal dengan Hercules. Saat menyambangi kediaman Jokowi di Solo, kiranya terdapat beberapa makna yang cukup menarik untuk dikuak dan mungkin saja menjadi variabel dinamika sosial, politik, dan pemerintahan.

Prabowo dan Strategi “Cari Musuh”

Presiden Prabowo bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4) kemarin. Mengapa Prabowo juga perlu "cari musuh"?

Hegemoni Dunia dan Misteri “Three Kingdoms” 

Di dalam studi politik internasional, perdebatan soal sistem seperti unipolarisme, bipolarisme, dan multipolarisme jadi topik yang memicu perbincangan tanpa akhir. Namun, jika melihat sejarah, sistem hegemoni seperti apa yang umumnya dibentuk manusia? 

The Game: PDIP Shakes the Cabinet?

Pertemuan Prabowo dan Megawati menyisakan tanda tanya dan sejuta spekulasi, utamanya terkait peluang partai banteng PDIP diajak bergabung ke koalisi pemerintah.

Saga Para Business-Statesman

Tak lagi seputar dikotomi berlatarbelakang sipil vs militer, pengusaha sukses yang “telah selesai dengan dirinya sendiri” lalu terjun ke politik dinilai lebih ideal untuk mengampu jabatan politis serta menjadi pejabat publik. Mengapa demikian?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...