HomeNalar PolitikMau Panen Raya, Kok Impor Beras?

Mau Panen Raya, Kok Impor Beras?

Panen Raya sebentar lagi, tapi pemerintah kok ngotot untuk impor beras. Apakah ini nggak akan buat harga beras anjlok?


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]epatah “anak ayam mati di lumbung” kayaknya pantas disematkan kepada negara ini. Katanya, Indonesia itu adalah negara agraris, tapi kok masalah kelangkaan beras masih aja jadi pe-er yang belum selesai-selesai. Aneh namun ajaib.

Sawah ladang menghampar di seluruh penjuru negeri, tapi nasib petani masih begitu-begitu aja. Tetap miskin dan selalu menjadi korban keganasan para tengkulak beras. Rasa kasihan tak cukup untuk merubah nasib mereka. Yang para petani butuh itu hanyalah penetapan harga beras yang adil dan menguntungkan dari pemerintah sehingga mereka bisa menghidupi keluarganya masing-masing.

Tapi, apalah daya inilah Indonesia. Bukannya menunggu panen raya yang bakal digelar beberapa minggu lagi, eh malah mau impor beras dari luar negeri sebanyak 500 ribu ton. Ada apa dan mengapa? Au ah, ucing ala uwe.

Sebenarnya kalau dipikir-pikir sih, sah-sah aja kalau mau impor beras. Bahkan Tiongkok yang sembilan kali lebih besar dari Indonesia, baik dari segi wilayah maupun penduduknya masih aja melakukan impor beras.

Mengapa demikian? Karena beras adalah makanan pokok di Tiongkok. Sama seperti di Indonesia juga kan? Jadi beras yang diimpor dijadikan sebagai cadangan, sekaligus sebagai antisipasi agar lumbung kosong, tapi jangan sampai perut kosong, hahahaha.

Nah, bagaimana jika seandainya cadangan beras kurang, entah karena kegagalan dari panen raya ataupun karena permainan mafia beras?

Tentu harga beras pasti akan naik gila-gilaan. Bahkan di akhir tahun 2017 pun harga sudah merangkak naik di beberapa wilayah Indonesia. Banyak orang marah karena harga beras begitu mahal.

Baca juga :  Politics and Democracy

Nah, ini yang berbahaya. Bisa aja isu ini dijadikan sebagai senjata untuk menyerang pemerintah. Mungkin ada yang berkicau bahwa cadangan beras kita hampir habis, sehingga harga beras menjadi nggak karu-karuan dan berakibat mengganggu jalannya pemerintahan. Maka, untuk menstabilkan harga beras dan untuk memenuhi stok beras yang defisit, maka perlu ada kebijakan impor beras sebagai cadangan.

Yah ini hanya sekadar hitung-hitungan kalau seandainya panen raya nanti berujung gagal. Tapi kalau nanti berhasil, sebaiknya pemerintah perlu mempertimbangkan kembali kebijakkan untuk impor beras. Yah, semoga kelak ‘badai’ ini segera berlalu, sebab udah ucing ala uwe melihat kondisi negeri ini. (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Menguji “Otot Politik” Andika Perkasa

Pilgub Jawa Tengah 2024 kiranya bukan bagaimana kelihaian politik Andika Perkasa bekerja di debutnya di kontestasi elektoral, melainkan mengenai sebuah hal yang juga lebih besar dari sekadar pembuktian PDIP untuk mempertahankan kehormatan mereka di kandang sendiri.

Menyoal Kabinet Panoptikon ala Prabowo

Pemerintahan Prabowo disebut memiliki kabinet yang terlalu besar. Namun, Prabowo bisa jadi memiliki kunci kendali yakni konsep "panoptikon".

Tidak Salah The Economist Dukung Kamala?

Pernyataan dukungan The Economist terhadap calon presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, jadi perhatian publik soal perdebatan kenetralan media. Apakah keputusan yang dilakukan The Economist benar-benar salah?

Ridwan Kamil dan “Alibaba Way”

Ridwan Kamil usulkan agar setiap mal di Jakarta diwajibkan menampilkan 30 persen produk lokal. Mungkinkah ini gagasan Alibaba Way?

Hype Besar Kabinet Prabowo

Masyarakat menaruh harapan besar pada kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Rahasia Kesaktian Cak Imin-Zulhas?

Dengarkan artikel ini: Audio ini dibuat menggunakan AI. Di tengah kompetisi untuk tetap eksis di blantika politik Indonesia, Zulkifli Hasan dan Muhaimin Iskandar tampak begitu kuat...

Prabowo, the Game-master President?

Di awal kepresidenannya, Prabowo aktif menggembleng Kabinet Merah Putih. Apakah Prabowo kini berperan sebagai the game-master president?

Indonesia First: Doktrin Prabowo ala Mearsheimer? 

Sejumlah pihak berpandangan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto akan lebih proteksionis. Seberapa besar kemungkinannya kecurigaan itu terjadi? 

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...