HomeNalar PolitikIda, Pelipur Lara Prabowo

Ida, Pelipur Lara Prabowo

Kecil Besar

Apakah keputusan Gerindra dan PKS memilih Ida Fauziyah untuk diduetkan dengan Sudirman Said pada Pilgub Jateng sudah tepat?


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]etelah sekian lama mencari, akhirnya Partai Gerindra menemukan calon pasangan Sudirman Said untuk Pilgub Jateng nanti. Katanya calonnya Sudirman adalah seorang perempuan. Wow, luar biasa! Siapa ya?

Namanya Ida Fauziyah, seorang kader PKB. Lho kok bisa ya? Nggak ada angin, nggak ada hujan, kok tiba-tiba aja Pe-ka-be memilih untuk bergabung dengan koalisi Gerindra, PAN, Pe-ka-es di Jawa Tengah (Jateng)?

Padahal tau sendiri kan kalau Gerindra, PAN dan Pe-ka-es itu ibarat ‘trisula’ yang susah untuk dipisahkan dan jarang mau menerima koalisi tambahan. Yah, mungkin beda daerah, beda pula gaya mainnya ya. Hm, bisa jadi, bisa jadi.

Ida Fauziyah sebenarnya bukan orang baru dalam dunia perpolitikan tanah air. Ia tercatat pernah menjabat sebagai anggota De-pe-er RI sejak tahun 1999 hingga tahun 2014. Selain itu, ia juga menjadi Ketua Kaukus Perempuan Parlemen dan Ketua Pengurus Pusat Fatayat NU.

Tentu ada alasannya dong, mengapa Gerindra dkk memilih Ida. Ini tentu nggak terlepas dari pengaruh Ida di Jateng. Terutama dalam menghimpun suara dari kalangan perempuan yang ada di sana.

Keputusan untuk mengusung Ida juga terbilang cepat lho. Nggak perlu pertimbangan dan penjajakan yang lama, tak lebih dari 24 jam kesepakatan tersebut terealisasi. Hm, buru-buru amat sih. Emang benar-benar butuh atau lagi kepepet nih? Upps, just kidding.

Hm, biar bagaimana pun juga kita perlu mengapresiasi itikad baik dari Gerindra dkk di Jateng. Di mana, mereka turut mengikutsertakan figur perempuan dalam kontestasi politik di sana. Bukankah ini sesuatu yang bagus bagi dinamika politik nasional?

Baca juga :  How About Dasco’s Destiny?

Tapi, ini bukan berarti Gerindra dkk bakal meraih kemenangan dengan mudah di Jateng. Soalnya elektabilitas Ganjar Pranowo masih tinggi di sana. Sosok petahana tersebut bakal diusung lagi oleh Partai Banteng, Demokrat, Beringin dan PPP. Apalagi Jateng kan juga dikenal sebagai ‘kandang Banteng’, maka sudah pasti Partai Banteng nggak mau kehilangan muka di sana. Hm, kayaknya Pilgub Jateng bakal menarik nih. (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Nadir Pariwisata: Kita Butuh IShowSpeed

Kondisi sektor pariwisata Indonesia kini berada di titik nadir. Di balik layar kebijakan dan pernyataan resmi pemerintah, para pelaku industri perhotelan sedang berjuang bertahan dari badai krisis.

Prabowo dan Lahirnya Gerakan Non-Blok 2.0?

Dengan Perang Dagang yang memanas antara AS dan Tiongkok, mungkinkah Presiden Prabowo Subianto bidani kelahiran Gerakan Non-Blok 2.0?

Kongres, Mengapa Megawati Diam Saja?

Dengarkan artikel ini. Audio ini dibuat dengan teknologi AI. Kongres ke-6 PDIP disinyalir kembali tertunda setelah sebelumnya direncanakan akan digelar Bulan April. Mungkinkah ada strategi...

Di Balik Kisah Jokowi dan Hercules?

Tamu istimewa Joko Widodo (Jokowi) itu bernama Rosario de Marshall atau yang biasa dikenal dengan Hercules. Saat menyambangi kediaman Jokowi di Solo, kiranya terdapat beberapa makna yang cukup menarik untuk dikuak dan mungkin saja menjadi variabel dinamika sosial, politik, dan pemerintahan.

Prabowo dan Strategi “Cari Musuh”

Presiden Prabowo bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4) kemarin. Mengapa Prabowo juga perlu "cari musuh"?

Hegemoni Dunia dan Misteri “Three Kingdoms” 

Di dalam studi politik internasional, perdebatan soal sistem seperti unipolarisme, bipolarisme, dan multipolarisme jadi topik yang memicu perbincangan tanpa akhir. Namun, jika melihat sejarah, sistem hegemoni seperti apa yang umumnya dibentuk manusia? 

The Game: PDIP Shakes the Cabinet?

Pertemuan Prabowo dan Megawati menyisakan tanda tanya dan sejuta spekulasi, utamanya terkait peluang partai banteng PDIP diajak bergabung ke koalisi pemerintah.

Saga Para Business-Statesman

Tak lagi seputar dikotomi berlatarbelakang sipil vs militer, pengusaha sukses yang “telah selesai dengan dirinya sendiri” lalu terjun ke politik dinilai lebih ideal untuk mengampu jabatan politis serta menjadi pejabat publik. Mengapa demikian?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...