HomeNalar PolitikDjarot Diganjal PPP

Djarot Diganjal PPP

Pembicaraan yang berlangsung selama 5 jam antara Djarot dan PPP berujung dalam ketidakpastian. Mungkinkah Djarot batal ke Sumut?


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]erjalanan Djarot menuju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara (Sumut) agak sedikit tersendat. Ada apa ya? Ow, ternyata Partai Banteng cuma memiliki 16 kursi aja di De-pe-er Sumut. Mereka butuh minimal 4 kursi lagi agar Djarot bisa melenggang mulus ke sana.

Djarot sendiri telah melakukan pe-de-ka-te dengan PPP, bahkan harus memakan waktu lima jam lamanya. Tapi kelihatannya saat ini, dewi fortuna belum berpihak ke Djarot. Pertemuan selama lima jam tersebut berujung dalam ketidakpastian. PPP menolak mengusung Djarot. Alasannya apa ya?

Setelah diselidiki dengan saksama, akhirnya ditemukan jawabannya. PPP kelihatannya agak keberatan untuk mengusung Djarot dan  Sihar Sitorus. Lha piye to?

Ternyata PPP sudah menyiapkan nama-nama seperti Hasrul Azwar dan Fadly Nurzal untuk mendampingi Djarot. Wah, terus gimana nanti dengan nasib Bang Sihar yang sebelumnya telah direstui oleh Partai Banteng?

Mungkin kini Djarot tengah dilanda gundah gulana yang mendalam. Antara meninggalkan Bang Sihar atau menerima tawaran ‘koalisi bersyarat’ dari PPP. Kelihatannya itu adalah pilihan yang sulit. Soalnya Bang Sihar memiliki hubungan yang dekat dengan Mama Mega. Apalah arti seorang Djarot di hadapan Mama?

Sementara itu, kalau ia menolak tawaran ‘koalisi bersyarat’ dari PPP, maka impiannya untuk maju ke Pilgub Sumut hanya tinggal nama.

Sebenarnya yang nentuin Djarot maju atau nggak adalah Mama Mega. Maka, semua kembali kepada Mama. Apakah Mama bakal ngotot pertahanin Bang Sihar? Atau memilih untuk menerima tawaran ‘koalisi bersyarat’ dari PPP?

Baca juga :  Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Kalau Mama Mega tetap ngotot untuk mempertahankan Bang Sihar, otomatis Partai Banteng sudah pasti batal maju di Sumut karena kekurangan kursi. Maka, mau nggak mau, suka nggak suka, enak nggak enak, Mama perlu mempertimbangkan tawaran ‘koalisi bersyarat’ dari PPP. Soalnya PPP, memiliki 4 kursi di Sumut. Dengan begitu, jumlah kursi bakal terpenuhi dan Impian Djarot untuk bertarung di tanah Batak menjadi kenyataan. (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...