HomeNalar PolitikApa Kabar E-KTP Jakarta?

Apa Kabar E-KTP Jakarta?

Kecil Besar

Hingga saat ini banyak warga negara yang belum mendapatkan KTP elektronik, terutama di DKI Jakarta. Ada apa dan mengapa?


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]atanya sekarang zaman digital, maka segala fasilitas publik juga ikut-ikutan berevolusi. Salah satunya adalah Ka-te-pe. Katanya biar lebih praktis, Ka-te-pe biasa perlu berubah bentuk menjadi e-Ka-te-pe.  Tapi kok malah makin ribet dan banyak warga pun ribut-ribut.

Soalnya untuk pengurusan e-Ka-te-pe tersebut bisa makan waktu berbulan-bulan. Bayangin aja, hanya untuk sekadar foto atau ngerekam retina aja harus nunggu dari pagi sampe sore. Padahal dulu sebelum berubah bentuk, pengurusan Ka-te-pe nggak serumit ini kok. Apakah anda juga mengalami hal ini?

Hal ini terjadi di hampir seluruh pelosok tanah air, termasuk DKI Jakarta, yang katanya kota metropolitan ini. Konon ini merupakan efek dari kasus mega korupsi e-Ka-te-pe. Mungkin itu bisa jadi salah satu alasan.

Tapi, ada juga alasan lain. Katanya karena blanko untuk e-Ka-te-pe kosong dan mesin cetak terbatas. Lha piye, katanya Ibu kota negara, kok pelayanannya kayak daerah pelosok?

Anehnya kok baru terjadi sekarang, setelah Jakarta berganti Gubernur? Atau saya yang salah? Tapi, banyak yang bilang kok kalau pada zaman Gubernur sebelumnya, mau ngurus apa-apa dimudahkan.

Untuk ngurus e-Ka-te-pe aja maksimal sehari kelar kok. Soalnya ada komunikasi yang sinergis antara pihak pemprov DKI dengan para perangkat desa dan kecamatan yang ada di seluruh Jakarta, no suap or sogok.

Kalau sekarang, saya sendiri puyeng mikirnya. Sejak bulan Juli 2017, saya udah masukin berkas-berkas untuk ngurus e-Ka-te-pe DKI biar resmi jadi warga Jakarta. Tapi hingga saat ini, e-Ka-te-pe saya belum juga menampakkan batang hidungnya. Mungkin dia sedang asyik macet-macetan ria di jalanan atau berkas-berkasnya udah hanyut kebawa banjir kali ya? Di situ, kadang saya sering merasa sedih.

Baca juga :  PHK Indonesia, Waspada Sindrom Katak Rebus? 

Mungkinkah ada pasukan dari langit yang datang untuk mengatasi segala masalah ini? Atau menanti Jakarta berubah status? Duh Gusti, mungkin itu sudah jadi nasib anak rantau. Tepok jidat! (K-32)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Nadir Pariwisata: Kita Butuh IShowSpeed

Kondisi sektor pariwisata Indonesia kini berada di titik nadir. Di balik layar kebijakan dan pernyataan resmi pemerintah, para pelaku industri perhotelan sedang berjuang bertahan dari badai krisis.

Prabowo dan Lahirnya Gerakan Non-Blok 2.0?

Dengan Perang Dagang yang memanas antara AS dan Tiongkok, mungkinkah Presiden Prabowo Subianto bidani kelahiran Gerakan Non-Blok 2.0?

Kongres, Mengapa Megawati Diam Saja?

Dengarkan artikel ini. Audio ini dibuat dengan teknologi AI. Kongres ke-6 PDIP disinyalir kembali tertunda setelah sebelumnya direncanakan akan digelar Bulan April. Mungkinkah ada strategi...

Di Balik Kisah Jokowi dan Hercules?

Tamu istimewa Joko Widodo (Jokowi) itu bernama Rosario de Marshall atau yang biasa dikenal dengan Hercules. Saat menyambangi kediaman Jokowi di Solo, kiranya terdapat beberapa makna yang cukup menarik untuk dikuak dan mungkin saja menjadi variabel dinamika sosial, politik, dan pemerintahan.

Prabowo dan Strategi “Cari Musuh”

Presiden Prabowo bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4) kemarin. Mengapa Prabowo juga perlu "cari musuh"?

Hegemoni Dunia dan Misteri “Three Kingdoms” 

Di dalam studi politik internasional, perdebatan soal sistem seperti unipolarisme, bipolarisme, dan multipolarisme jadi topik yang memicu perbincangan tanpa akhir. Namun, jika melihat sejarah, sistem hegemoni seperti apa yang umumnya dibentuk manusia? 

The Game: PDIP Shakes the Cabinet?

Pertemuan Prabowo dan Megawati menyisakan tanda tanya dan sejuta spekulasi, utamanya terkait peluang partai banteng PDIP diajak bergabung ke koalisi pemerintah.

Saga Para Business-Statesman

Tak lagi seputar dikotomi berlatarbelakang sipil vs militer, pengusaha sukses yang “telah selesai dengan dirinya sendiri” lalu terjun ke politik dinilai lebih ideal untuk mengampu jabatan politis serta menjadi pejabat publik. Mengapa demikian?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...