HomeNalar PolitikGanti Ketua, Wajah Beringin Berubah?

Ganti Ketua, Wajah Beringin Berubah?

Kecil Besar

Opa Jusuf Kalla yakin kalau Ketua Umum yang baru bisa mengubah wajah Golkar jadi lebih baik. Benarkah begitu?


PinterPolitik.com

[dropcap]S[/dropcap]elama ini, Partai Beringin selalu dikaitkan dengan korupsi, terutama kasus e-Ka-te-pe yang melibatkan Papa Setnov. Kasus ini disinyalir sebagai salah satu pemicu menurunnya elektabilitas partai tersebut. Selain itu, diduga ada perpecahan di dalam tubuh Beringin. Lha, kalo kayak gini, siapa yang mau didengar coba?

Maka, para sesepuh Partai Beringin pada buka suara. Salah satunya datang dari Opa Jusuf Kalla alias JK. Ia nyaranin agar Golkar segera mencari ketua baru via Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Kata Opa, ini menjadi solusi yang baik untuk mempermak wajah Golkar yang selama ini bopeng-bopeng karena korupsi. Tapi, apakah ini bakal ampuh? Apalagi dalam tubuh Beringin masih ada friksi.

Sebelumnya Opa memang pernah bilang kalau ia nggak mau terlalu mencampuri urusan pergantian ketua. Tapi, sebagai salah satu sesepuh, ia kayaknya nggak tega melihat nasib Partai Beringin terus-terusan seperti ini.

Apalagi sebentar lagi Pemilu, sedangkan elektabilitas Partai Beringin sedang melorot. Bukankah ini nggak baik bagi Golkar? Maka, ia menyarankan agar sesegera mungkin mencari pemimpin baru. Ini dianggap sebagai solusi untuk mengatasi masalah-masalah dalam Partai Beringin.

Mengenai ketua baru, sebenarnya Partai Beringin telah menunjuk Pak Airlangga Hartanto sebagai suksesor Papa Setnov. Penunjukkan tersebut dilakukan dalam rapat pleno yang digelar pada hari Rabu (13/12). Posisi Pak Airlangga pun akhirnya dikukuhkan pada Munaslub yang digelar pada Senin (18/12).

Ketua baru Partai Beringin telah ada. Sekarang tinggal menanti dan menyimak kinerja Pak Airlangga di masa mendatang. Apakah bakal mampu mengangkat kembali Partai Beringin dari keterpurukkan selama ini?

Baca juga :  The Pig Head in Tempo

Tentu ini bukanlah tugas yang mudah bagi Pak Airlangga, maka perlu ada kekompakkan dalam tubuh Partai Beringin. Nggak perlu ada lagi kubu-kubuan atau geng-gengan. Semua harus satu layaknya pohon beringin yang berbatang satu. Sebenarnya itu kuncinya, kalau Golkar mau berjaya lagi. (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Nadir Pariwisata: Kita Butuh IShowSpeed

Kondisi sektor pariwisata Indonesia kini berada di titik nadir. Di balik layar kebijakan dan pernyataan resmi pemerintah, para pelaku industri perhotelan sedang berjuang bertahan dari badai krisis.

Prabowo dan Lahirnya Gerakan Non-Blok 2.0?

Dengan Perang Dagang yang memanas antara AS dan Tiongkok, mungkinkah Presiden Prabowo Subianto bidani kelahiran Gerakan Non-Blok 2.0?

Kongres, Mengapa Megawati Diam Saja?

Dengarkan artikel ini. Audio ini dibuat dengan teknologi AI. Kongres ke-6 PDIP disinyalir kembali tertunda setelah sebelumnya direncanakan akan digelar Bulan April. Mungkinkah ada strategi...

Di Balik Kisah Jokowi dan Hercules?

Tamu istimewa Joko Widodo (Jokowi) itu bernama Rosario de Marshall atau yang biasa dikenal dengan Hercules. Saat menyambangi kediaman Jokowi di Solo, kiranya terdapat beberapa makna yang cukup menarik untuk dikuak dan mungkin saja menjadi variabel dinamika sosial, politik, dan pemerintahan.

Prabowo dan Strategi “Cari Musuh”

Presiden Prabowo bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4) kemarin. Mengapa Prabowo juga perlu "cari musuh"?

Hegemoni Dunia dan Misteri “Three Kingdoms” 

Di dalam studi politik internasional, perdebatan soal sistem seperti unipolarisme, bipolarisme, dan multipolarisme jadi topik yang memicu perbincangan tanpa akhir. Namun, jika melihat sejarah, sistem hegemoni seperti apa yang umumnya dibentuk manusia? 

The Game: PDIP Shakes the Cabinet?

Pertemuan Prabowo dan Megawati menyisakan tanda tanya dan sejuta spekulasi, utamanya terkait peluang partai banteng PDIP diajak bergabung ke koalisi pemerintah.

Saga Para Business-Statesman

Tak lagi seputar dikotomi berlatarbelakang sipil vs militer, pengusaha sukses yang “telah selesai dengan dirinya sendiri” lalu terjun ke politik dinilai lebih ideal untuk mengampu jabatan politis serta menjadi pejabat publik. Mengapa demikian?

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...