“Ancaman dari waktu adalah ketidaktahuan yang berlanjut atau lupa yang kemudian terjadi.” ~ Goenawan Mohamad
PinterPolitik.com
[dropcap]T[/dropcap]ren terbaru dimunculkan kalangan kepolisian dan militer dengan menunjukkan geliatnya terjun ke politik, setidaknya posisi Wakil Presiden sampai Kepala Daerah dibidik menjadi sasaran baru tempat pengabdian kepada masyarakat.
Sungguh mulia sekali. Karakteristik kepolisian dan militer tentu akan lebih dominan dari segi kepemimpinan, karena hal ini yang menjadikan daya tarik bagi dunia politik Indonesia.
Salah satunya, disaat gemuruh dua primadona Jawa Barat Kang Mail dan Kang Deddy yang akan saling beradu dengan pendatang baru dari militer, Sudrajat.
Untuk melengkapinya, sinyal si Banteng menguat untuk menurunkan figur Abah Anton membuat lengkap karakteristik calon pemimpin untuk tanah pasundan. Weleeeh weleeeh semakin rame aja nih Jawa Barat.
Dari empat calon pemimpin Jawa Barat tentu akan ada persaingan yang sengit karena mempertemukan empat pemimpin dengan empat latar belakang yang berbeda. Hmmm, seru nih biar politik yang di kedepankan politik gagasan hehehe mantap.
Kalau mau adu gagasan, sudah pasti ada empat pendekatan dan perspektif berbeda untuk menyelesaikan masalah di Jawa Barat. Weleeeh weleeeeh
Abah Anton sebagai putra daerah dari Tasikmalaya punya latar belakang di dunia kepolisian yang bagus di Jawa Barat. Abah mantan Kapolda Jawa Barat. Weeeewww weleeeh weleeeh.
Tapi kok Si Banteng mau ngusung Abah? Padahal kan banyak calon lain yang masuk radar. Hmmm, entahlah, tapi yang jelas Abah udah pede dipilih Si Banteng untuk Pilgub Jawa Barat. Weeeewww.
Selain itu juga, Abah punya izin dari atasannya, Kapolri untuk maju di dunia politik bahkan Abah mewujudkan impian Tito untuk memiliki kader yang menjadi Kepala Daerah. Weleeeh weleeeeh jangan kecewakan atasanmu ya Bah.
Ya gimana ga pede si Abah, udah dapet sinyal kuat dari Banteng terus dapet izin juga dari Kapolri, tinggal menang atau kalah aja nih Bah.
Eeeittttssss tenang, Abah punya jurus jitu pake jurus legenda Sangkuriang yang menyelesaikan pekerjaan besar hanya dengan satu malam.
Sakti mandraguna memang si Abah ini. Weleeeh weleeeh.(Z19)