PKS kembali mengirimkan surat kepada DPR. Katanya, untuk mencopot Pak Fahri Hamzah dari Jabatan Wakil Ketua DPR. Emang bisa?
PinterPolitik.com
[dropcap]P[/dropcap]artai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali mengirimkan surat kepada De-pe-er. Melalui Sekretaris Fraksi Sukamta mengatakan bahwa fraksinya kembali menyampaikan usulan pencopotan Fahri Hamzah dari kursi Wakil Ketua DPR. Usulan itu disampaikan pada rapat Badan Musyawarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/12). Wah, belum kapok rupanya?
PKS Kembali Usulkan Fahri Hamzah Dicopot dari Pimpinan DPR https://t.co/lyqyfXJXyA
— Pengawal Aspirasi (@kawal_aspirasi) December 12, 2017
Sebenarnya ini bukan kali pertama Pe-ka-es ‘menyerang’ mantan kadernya itu. Tahun lalu, Partai ini sempat melakukan aksi yang sama hingga digugat ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Akan tetapi, gugatan tersebut dimenangkan oleh Pak Fahri. Seorang diri, tapi ia mampu mengalahkan mantan Partainya. Apa hebatnya Pak Fahri? Atau ada yang melindunginya kala itu? Jangan-jangan ada Papa Setnov di belakangnya? Siapa yang tahu?
Imbasnya, Pak Fahri Hamzah dipecat dari semua jenjang jabatan di Pe-ka-es. Konon katanya motif dipecatnya Pak Fahri karena ia dianggap membalelo dari kebijakan partai. Pak Fahri dinilai melanggar banyak aturan partai yang berideologi santun dan dakwah ini. Fahri juga dinilai memperburuk citra partai karena telah pasang badan dalam kasus ‘Papa Minta Saham’ serta pembangunan proyek gedung baru DPR.
Namun hal ini ditanggapi biasa oleh Pak Fahri. Ia kayaknya masa bodoh dengan surat yang dilayangkan oleh mantan partainya. Ia malah menimpali bahwa ia telah menang atas gugatan Pe-ka-es di PN Jaksel tahun lalu dan itu yang menjadi rujukan keberadaannya di De-pe-er hingga kini.
Disuruh Mundur dari DPR oleh PKS, Begini Kata Fahri Hamzah https://t.co/vAYDVt7YCC pic.twitter.com/aPohP5t8w7
— Liputan6.com (@liputan6dotcom) December 11, 2017
Kalau memang benar soal selentingan yang beredar bahwa keberadaan Pak Fahri di De-pe-er karena ada Papa Setnov, maka saat ini posisi Pak Fahri bisa dibilang nggak aman. Soalnya Papa udah diciduk Ka-pe-ka. Otomatis nggak ada lagi yang bisa melindungi Pak Fahri lagi, bukan?
Seharusnya Pak Fahri tau diri dong. Masa nggak ada partai, tapi dapet posisi di De-pe-er. Ini kan aneh? Memang benar jabatan di De-pe-er adalah jabatanm publik tapi harus melalui perwakilan partai dong. Mana ada orang independen di De-pe-er? Jangan egois, dong Pak! (K-32)