HomeNalar PolitikPemerintah Gagal Fokus?

Pemerintah Gagal Fokus?

Pak Jokowi bilang Kemenaker lagi gagal fokus. Ada apa ya?


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]residen Joko Widodo kelihatannya sedang menyoroti kinerja dalam kabinetnya. Hal ini disampaikan dalam acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2018 di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor (6/12).

Beliau menjelaskan bahwa masih ada kementerian yang tak fokus dalam penganggaran. Anggaran untuk kegiatan pendukung malah lebih tinggi daripada kegiatan inti. Menurut Pakde, prinsip ini kebolak-balik.

Bahkan dalam model perencanaan anggaran tersebut, belanja dukungan dialokasikan hingga 90 persen, sedangkan belanja intinya hanya di kisaran 10 persen sampai 20 persen. Soal ini, Pakde menjadikan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sebagai contoh.

“Saya berikan contoh, Kemenaker. Pemulangan TKI anggarannya Rp 3 miliar. (anggaran) pemulangannya sendiri Rp 500 juta, yang Rp 2,5 miliar untuk rapat di dalam kantor, di luar kantor, koordinasi, makan dan ATK,” ujar Jokowi.

Nggak mungkin komentar Pakde ngasal kan? Kalau begini, kayaknya Kemenaker perlu banyak minum air putih, biar jadi fokus lagi.

Akan tetapi, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dakhiri malah merasa nggak disentil Pakde. Hanif malah mengatakan bahwa justru yang diungkapkan Presiden Jokowi itu, berdasarkan laporan dari dirinya. Ia mengakui bahwa ada ‘mata’ anggaran di kementeriannya yang tidak fokus, tapi itu terjadi di tahun lalu. Kok baru ketahuan sekarang?

Bahkan penyalagunaan anggaran tersebut, tak hanya di dalam Kemenaker aja, tapi ada juga di kementerian maupun lembaga pemerintahan lainnya.  Lha nggak bener lagi nih, kalo udah kayak gini?

Dan kalau udah kepelintir nggak karu-karuan kayak gini, nggak usah make istilah gagal fokus, itu terlalu halus. Kenapa nggak dibilang korupsi aja?

Tapi, itulah Indonesia, penyelewengan anggaran itu udah hal biasa. Bahkan kayaknya udah berlangsung lama. Ini yang harus diubah.

Baca juga :  The Ultimate Java War

Pemerintah memang perlu berbenah nih. Terutama soal penetapan dan pengelolaan anggaran di dalam kementerian maupun lembaga pemerintahan lainnya. Perlu ada transparansi biar bisa menghindari penggunaan anggaran yang berat sebelah lagi. Semoga bisa fokus lagi ya. (K-32)

 

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...