HomeNalar PolitikGolkar Mulai Insaf?

Golkar Mulai Insaf?

Kecil Besar

Golkar tengah berusaha mengembalikan elektabilitasnya. Salah satu trik yang dilakukan adalah mewajibkan seluruh anggota untuk aktif di medsos. Apakah strategi ini bakal berhasil?


PinterPolitik.com

[dropcap]T[/dropcap]ersandungnya Papa Setnov karena kasus e-Ka-te-pe, membuat Partai Beringin ikut-ikutan limbung. Bahkan beberapa waktu lalu, elektabilitasnya sudah disalib Partai Gerindra, Sang Rajawali. Golkar siaga satu, seperti Gunung agung?

Yang pasti Partai Beringin perlu berbenah, bila perlu bikin revolusi besar-besaran. Tapi bagaimana caranya ya?

Menurut kabar dari dalam rumah Partai Beringin, ini semua butuh keterlibatan aktif dari seluruh anggota partai. Terutama yang aktif di De-pe-er, baik di pusat maupun di daerah.

Kayaknya Partai Beringin memang tengah berjuang untuk mengembalikan kerimbunan daunnya, yang belakangan ini rontok diterjang badai dari empat penjuru mata angin. Biar rakyat kembali demen untuk berteduh di bawah Pohon Beringin.

Tapi, gimana caranya ya? Soalnya rakyat sekarang kan rata-rata udah pada kritis lho. Nggak bakal terpengaruh lagi dengan status palsu atau janji manis.

Maka, semua kader Partai Beringin diwajibkan untuk aktif di medsos. Mereka diharuskan untuk mampu menangkap semangat zaman now yang banyak diwarnai oleh generasi milenial. generasi yang banyak mendapatkan informasi dari sosial media.

Sarana ini harus betul-betul dimanfaatkan seluruh unsur partai untuk meningkatkan elektabilitasnya. Hal ini berdasarkan sabda dari Ketua Bidang Legislatif, Eksekutif dan Lembaga Politik DPP Partai Golkar, Mohammad Yahya Zaini.

Selain mendekati kawula muda, para kader juga diharapkan memanfaatkan peran medsos untuk membeberkan kepada publik soal program, kinerja maupun aktivitas dalam Partai Beringin yang berguna bagi masyarakat luas.

Baca juga :  The Irreplaceable Luhut B. Pandjaitan? 

Ini dinilai sebagai salah satu strategi ampuh untuk mengembalikan pamor Partai Beringin yang sempat menurun. Tapi, jangan mengarah kepada politik pencitraan atau politik praktis ya? Karena sekarang, publik butuh wakil rakyat yang apa adanya, bukan ada apanya.

Setidaknya dalam rumah Partai Beringin harus segera bersih-bersih. Tikus-tikus perlu dibasmi. Pemimpinnya juga harus sosok berlaku seperti ‘kucing’ yang anti tikus. Selain itu, kinerja dan pelayanan para kader dalam masyarakat perlu ditingkatkan. Biar simpati dan empati masyarakat untuk Partai Beringin kembali menguat. (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Jokowi & UGM Political Lab?

Gaduh ijazah UGM Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang selalu timbul-tenggelam membuka interpretasi bahwa isu tersebut adalah "kuncian" tertentu dalam sebuah setting manajemen isu. Akan tetapi, variabel UGM sendiri juga sangat menarik, mengingat sebuah kampus nyatanya dapat menjadi inkubator bagi aktor politik di masa depan mengaktualisasikan idenya mengenai negara.

Nadir Pariwisata: Kita Butuh IShowSpeed

Kondisi sektor pariwisata Indonesia kini berada di titik nadir. Di balik layar kebijakan dan pernyataan resmi pemerintah, para pelaku industri perhotelan sedang berjuang bertahan dari badai krisis.

Prabowo dan Lahirnya Gerakan Non-Blok 2.0?

Dengan Perang Dagang yang memanas antara AS dan Tiongkok, mungkinkah Presiden Prabowo Subianto bidani kelahiran Gerakan Non-Blok 2.0?

Kongres, Mengapa Megawati Diam Saja?

Dengarkan artikel ini. Audio ini dibuat dengan teknologi AI. Kongres ke-6 PDIP disinyalir kembali tertunda setelah sebelumnya direncanakan akan digelar Bulan April. Mungkinkah ada strategi...

Di Balik Kisah Jokowi dan Hercules?

Tamu istimewa Joko Widodo (Jokowi) itu bernama Rosario de Marshall atau yang biasa dikenal dengan Hercules. Saat menyambangi kediaman Jokowi di Solo, kiranya terdapat beberapa makna yang cukup menarik untuk dikuak dan mungkin saja menjadi variabel dinamika sosial, politik, dan pemerintahan.

Prabowo dan Strategi “Cari Musuh”

Presiden Prabowo bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (7/4) kemarin. Mengapa Prabowo juga perlu "cari musuh"?

Hegemoni Dunia dan Misteri “Three Kingdoms” 

Di dalam studi politik internasional, perdebatan soal sistem seperti unipolarisme, bipolarisme, dan multipolarisme jadi topik yang memicu perbincangan tanpa akhir. Namun, jika melihat sejarah, sistem hegemoni seperti apa yang umumnya dibentuk manusia? 

The Game: PDIP Shakes the Cabinet?

Pertemuan Prabowo dan Megawati menyisakan tanda tanya dan sejuta spekulasi, utamanya terkait peluang partai banteng PDIP diajak bergabung ke koalisi pemerintah.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...