Demi menepati janji kampanyenya, Anies dan Sandi, mulai bulan ini akan berkantor di Pulau Seribu. Serius nih?
PinterPolitik.com
“Bulan ini, kami (Anies-Sandi) akan berkantor di Pulau Seribu.”
[dropcap]B[/dropcap]egitulah pengakuan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, tentang rencana dirinya dan Gubernur Anies Baswedan untuk mulai berkantor di Kepulauan Seribu. Kabarnya, rencana ini dijalankan untuk menepati janji mereka pada para penduduk Kepulauan Seribu, ketika kampanye lalu.
Apalagi Kepulauan Seribu punya andil besar dalam pemenangan mereka sebelumnya. Masih ingat kan bagaimana mantan gubernur yang lalu keserimpet lidahnya di Kepulauan Seribu? Walau bukan berarti masyarakat di sana yang bikin sang mantan tinggal di Hotel Prodeo.
Semua orang tentu tahu, Pulau Seribu masih termasuk dalam wilayah DKI Jakarta. Tapi untuk dapat ke sana, butuh waktu sekitar satu hingga dua jam menggunakan perahu. Perahunya pun lebih banyak perahu kayu, karena kapal cepat jumlah dan jadwal berangkatnya terbatas, tiketnya pun cukup tinggi dibanding perahu kayu.
Jadi enggak heran kalau masyarakat di Kepulauan Seribu pasti bakal bahagia banget dengar pernyataan ini. Belum pernah ada lho, gubernur dan wakilnya yang pernah bikin komitmen untuk ngantor di Kepulauan Seribu. Sehingga diharapkan, orang nomor satu di Ibukota juga ikut merasakan betapa sulitnya tinggal di pulau kecil.
Tinggal di pulau, tidak seindah dan semudah layaknya kalau kita hanya sekedar berekreasi. Sulitnya mendapatkan air tawar, mahalnya harga kebutuhan pangan yang sebagian besar harus dibeli di kota, ketersediaan listrik yang terbatas, hingga sarana dan pra sarana sekolah yang kurang, merupakan permasalahan yang hingga kini masih menjerat warga yang bermukim di sana.
Jadi sewajarnya, kalau gubernur dan wakilnya bilang mau ngantor di sana, ya enggak bisa sehari dua hari. Seharusnya sih. Namanya juga ngantor, dipikiran kita tentu bisa seminggu atau sebulan, minimal. Karena kalau cuma sehari, itu namanya kunjungan kerja doang kan?
Tapi kalau bagi Bang Sandi, kedatangannya di Kepulauan Seribu yang sebulan sekali dan hanya sehari pun tetap dibilang ngantor. Karena mungkin saat ada di Kepulauan Seribu, keduanya enggak bakal kelilingan dan berenang seperti yang dikatakan Anies. Tapi ngurusin administratif dan rapat semata. Soalnya kalau sehari, pulangnya bisa jam berapa aja dan pake berenang segala, piknik dong namanya. Hmm, kok seperti ada yang aneh ya? (R24)