HomeNalar PolitikTawaran Teknologi Nuklir Tiongkok

Tawaran Teknologi Nuklir Tiongkok

Tiongkok menawarkan teknologi nuklir untuk Indonesia, namun ditolak oleh Pak Jusuf Kalla. Kenapa ya?


PinterPolitik.com

[dropcap]K[/dropcap]erjasama antara Indonesia dan Tiongkok sudah berlangsung sejak lama. Tengok aja pembangunan infrastruktur saat ini atau alat transportasi seperti busway, yang memang berasal dari Tiongkok.

Seakan ingin mempererat jalinan kerjasama, pihak Tiongkok turut  menawarkan teknologi nuklir untuk Indonesia. Tawaran ini diutarakan saat Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu Yandong mengadakan kunjungan kerja ke Indonesia (27/11).

Tapi tawaran ini langsung ditolak oleh Pak Jusuf Kalla (JK). Mengingat sebagian wilayah Nusantara rawan gempa bumi. Daratan yang tak stabil bisa menghambat keberhasilan proyek nuklir, karena itu, perlu adanya pertimbangan sebelum membuat keputusan.

“Saya katakan bahwa kita masih banyak gempa, jadi tidak mudah untuk nuklir di Indonesia. Harus betul-betul teknologi yang sangat tinggi untuk bebas dari gempa seperti itu,” ujar Pak JK.

Apa mungkin, dengan masuknya teknologi nuklir akan menjadi batu loncatan bagi Indonesia untuk berganti status dan masuk dalam jajaran negara maju di dunia? Atau ini hanya sakadar kejelian Tiongkok saja dalam membaca potensi wilayah Indonesia yang memang bisa dijadikan proyek teknologi nuklir?

Yang pasti, untuk mengembangkan sebuah proyek baru di Indonesia, memang tak perlu buru-buru. Harus ada dipertimbangkan baik-baik dulu, termasuk menimbang untung-ruginya ke depan.

Oleh karena itu, rencana dari Tiongkok patut dicermati dan bila perlu diwaspadai. Sebab di balik program tersebut, pasti terselubung ambisi tertentu. Apalagi mengingat kondisi Tiongkok yang kini sudah bisa bersaing dengan negara sekelas AS maupun Rusia. Tak bisa menutup kemungkinan jika kelak negeri tirai bambu ini ingin melebihi dua negara tersebut, bukan?

Baca juga :  Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Maka, pemerintah perlu jeli membaca maksud dari pemerintah Tiongkok, bukan serta-merta menyetujui begitu aja. Yah, setidaknya bisa meredam anggapan netizen kepada pemerintah sebagai antek Tiongkok atau tempat sampah-nya Tiongkok.

Memang secara geografis, wilayah Indonesia merupakan lahan potensial untuk mengembangkan teknologi nuklir. Tapi, apakah ini menjadi kebutuhan yang paling mendesak untuk bangsa Indonesia di masa sekarang? Coba pikirkan baik-baik. (K-32)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...