HomeNalar PolitikThree In One Dalam Golkar

Three In One Dalam Golkar

Tubuh Golkar kini ‘membelah diri’ menjadi tiga kubu terkait kasus Papa Setnov. Siapa sajakah mereka?


PinterPolitik.com

[dropcap]P[/dropcap]erpecahan yang kini terjadi dalam tubuh Golkar disebabkan oleh kasus e-Ka-te-pe. Hal ini disampaikan oleh inisiator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Mirwan Bz Vauly.

“Saat ini Golkar terbentuk tiga faksi menyikapi Setya Novanto. Sejak ia ditangkap KPK dan setelah rapat pleno kemarin,” ujar Mirwan (26/11).

Memang ada fenomena ‘three in one’ dalam tubuh Partai Beringin. Kelompok yang pertama, dimotori oleh para anak muda yang melihat Indonesia lebih jauh ke depan. Mereka yang menginginkan perubahan dalam tubuh Partai Beringin. Kelompok ini tegas meminta agar Partai Golkar tidak hanya sakadar melakukan Munaslub dalam waktu singkat, tapi perlu ada komitmen untuk bersih-bersih dalam rumah agar tikus-tikus pada minggat semua. Jika dikaitkan dengan kisah Mahabharata, kelompok ini adalah kelompok Pandawa.

Kelompok yang kedua, dihuni oleh golongan tua yang anti perubahan atau pro status quo. Mereka masih bertahan dan bersabar menanti sang Papa pulang. Konon katanya kelompok tersebut yang kini memegang kendali. Jika dianalogikan sesuai kisah Mahabharata, kelompok ini adalah kelompok Kurawa.

Sementara itu, kelompok yang ketiga adalah kelompok yang adem ayem atau kelompok ‘no Munaslub, no problem’. Kelompok ini mengadopsi alur pemikiran Destarata, Raja Hastinapura yang dalam perang Baratayuda memilih tak memihak Pandawa atau Kurawa. Kelompok ini berusaha mengambil middle way untuk menghindari konflik dalam tubuh Partai Beringin.

Keretakan rumah tangga Partai Beringin ini justru membuat Partai Beringin makin dijauhi netizen. Jangan heran kalau posisinya telah digeser oleh Rajawali dan Banteng.

Baca juga :  Connie: From Russia with Love

Maka, perlu ada reformasi dari dalam tubuh Partai Beringin. terutama mengenai penyatuan gagasan, suara dan dukungan pada sosok yang bisa memberikan angin segar bagi partai.

Denger-denger, dukungan kepada Papa akhir-akhir ini mulai melemah. Nampaknya sudah ada suksesor yang lebih baik dan lebih bersih dari Papa. Konon katanya, tokoh tersebut lebih sakti dari Papa karena mendapat dukungan dari nirwana (istana). Akankah ‘three in one’ dalam tubuh Golkar berganti ‘one of us’? (K-32)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

PDIP dan Gerindra Ngos-ngosan

PDI Perjuangan dan Gerindra diprediksi bakal ngos-ngosan dalam Pilgub Jabar nanti. Ada apa ya? PinterPolitik.com Pilgub Jabar kian dekat. Beberapa Partai Politik (Parpol) pun mulai berlomba-lomba...

Arumi, ‘Srikandi Baru’ Puan

Arumi resmi menjadi “srikandi baru” PUAN. Maksudnya gimana? PinterPolitik.com Fenomena artis berpolitik udah bukan hal baru dalam dunia politik tanah air. Partai Amanat Nasional (PAN) termasuk...

Megawati ‘Biro Jodoh’ Jokowi

Megawati tengah mencari calon pendamping Jokowi. Alih profesi jadi ‘biro jodoh’ ya, Bu? PinterPolitik.com Kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu laksana lilin yang bernyala. Lilin...