Dipilihnya sosok Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo dinilai sebagai sebuah keputusan yang tepat untuk melengkapi kepingan puzzle Ganjar dalam menghadapi Pilpres 2024.
Partai koalisi pendukung bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo telah menetapkan sosok Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Ganjar.
Hal itu diumumkan langsung pada Rabu (18/10) pagi oleh Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri di Kantor DPP PDIP. Keputusan itu dibuat setelah Megawati melakukan rapat dengan partai koalisi pendukung Ganjar.
Nama Mahfud sendiri bukan sosok yang asing bagi PDIP dan Megawati. Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu, nama Mahfud menjadi kandidat kuat untuk mendampingi Jokowi.
Namun, pada saat-saat terakhir pengumuman siapa yang akan mendampingi Jokowi, yang terpilih justru adalah KH. Ma’ruf Amin.
Penantian yang cukup lama itu tampaknya kini sudah terbayar lunas pada Pilpres 2024 kali ini, setelah Mahfud ditunjuk untuk mendampingi Ganjar dalam Pilpres 2024.
Mahfud pun mengaku siap menerima amanah yang diberikan kepadanya. Dia mengaku akan mendedikasikan diri bersama Ganjar, mulai dari ilmu, pengalaman, ketegasan, dan keteguhan sikap untuk bangsa Indonesia.
Sosok Mahfud dinilai sebagai sosok yang tepat untuk melengkapi kepingan puzzle Ganjar dalam menghadapi kontestasi elektoral 2024 mendatang.
Lantas, mengapa Mahfud dinilai sebagai sosok tepat cawapres pendamping Ganjar?
Diterima Semua Kalangan
Sebagai seorang negarawan yang mempunyai track record mumpuni dalam pemerintahan, potensi Mahfud kiranya sudah dilirik sejak lama. Terlebih, sosoknya yang identik dengan Nahdlatul Ulama (NU) menjadi nilai tambah baginya.
Dirinya pun juga hampir sudah pernah merasakan semua posisi di pemerintahan, baik legislatif, yudikatif, maupun eksekutif.
Hal ini yang kiranya membuat Mahfud diperkirakan dapat diterima semua kalangan, khususnya dari pemilih rasional, karena integritas dan dedikasinya dalam setiap jabatan yang dia emban.
Sosok seperti Mahfud ini bisa dikatakan sebagai sosok yang mempunyai plural identity atau identitas majemuk.
Seorang filsuf asal India, Amartya Sen mengungkapkan plural identity adalah dimana seseorang dalam sebuah masyarakat yang kompleks tidak hanya mempunyai satu identitas.
Sen menambahkan jika di dalam diri orang tersebut mempunyai kemajemukan identitas yang berlapis dan kesemuannya menyatu dalam dirinya.
Orang yang memiliki plural identity tidak dapat direduksi menjadi satu kategori identitas tertentu, dan mereka mungkin merasa terkoneksi dengan lebih dari satu kelompok atau komunitas.
Terkait Mahfud, dirinya yang dapat diterima berbagai kalangan tampaknya menggambarkan bahwa dirinya sosok yang memiliki plural identity.
Hal ini bisa dilihat pada Pilpres 2014 ketika Mahfud menjadi bagian dari tim pemenangan Prabowo-Hatta, namun di Pilpres 2019 dirinya justru dipilih menjadi bagian dari kabinet Jokowi.
Mahfud yang dikenal berani dan selalu menyuarakan apa yang dianggapnya benar membuat dirinya dikenal sebagai sosok yang memiliki integritas tinggi sehingga dirinya tidak bisa dikategorikan atau merepresentasikan suatu kelompok tertentu.
Dalam banyak kesempatan, Mahfud MD telah berbicara tentang pentingnya keadilan sosial dan perlindungan hak-hak dasar rakyat.
Hal ini seakan menunjukkan bahwa dia peduli terhadap kesejahteraan masyarakat dan selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua.
Selain itu, sebagai seorang mantan Hakim Konstitusi dan juga Menko Polhukam, Mahfud juga telah berperan dalam menjaga stabilitas dan konsistensi konstitusi Indonesia.
Dia selalu mendukung prinsip-prinsip demokrasi, supremasi hukum, dan hak asasi manusia. Peran aktifnya dalam menjaga konstitusi telah memberinya reputasi sebagai penjaga prinsip-prinsip dasar negara.
Atas dasar, itu maka tak heran jika Mahfud dinilai sebagai sosok yang cocok untuk mendampingi Ganjar dalam Pilpres 2024.
Integritas Mahfud Bantu Ganjar
Sebagai sosok yang dapat diterima semua kalangan, Mahfud dapat membantu Ganjar dalam Pilpres 2024, termasuk dalam hal perolehan elektoral.
Selain itu, dengan integritas yang dimilikinya Mahfud dapat juga membantu Ganjar yang sedang dalam sorotan publik dengan berbagai macam kontroversi yang menyertai sejak penunjukkannya sebagai bacapres dari PDIP.
Sejak penunjukkannya sebagai bacapres, Ganjar dinilai hanya mengandalkan efek ekor jas dari Jokowi sebagai sesama kader PDIP yang terlebih dahulu sukses menjadi presiden setelah ditunjuk PDIP.
Salah satunya adalah ketika Ganjar mengatakan bahwa kemeja hitam putih bergaris yang menjadi seragam kampanyenya merupakan desain dan usulan dari Jokowi.
Selain itu, Ganjar juga dinilai meniru gaya menarik simpati masyarakat yang dilakukan oleh sang ketum, Megawati Soekarnoputri.
Ganjar berniat untuk menginap di rumah warga saat melakukan kampanye nanti dengan tujuan agar lebih dekat dengan masyarakat dan dapat menyerap aspirasi langsung dari masyarakat.
Hal itu ternyata sudah lebih dahulu dilakukan oleh Megawati saat mengalami masa-masa sulit pada sekitar tahun 1996-1997. Megawati saat itu yang sedang berada di Bali menginap di rumah sederhana milik salah satu warga.
Singakatnya, Mahfud adalah kepingan pelengkap Ganjang untuk mendongkrang citra dan keterpilihannya.
Menarik untuk melihat sejauh mana Mahfud dapat membantu mengerek elektoral Ganjar untuk dapat memenangkan Pilpres 2024 nanti. (S83)