HomeNalar PolitikSaat Kurawa Diserang Kegelapan

Saat Kurawa Diserang Kegelapan

Para wakil rakyat menyesalkan pemadaman listrik di sebagian gedung parlemen, Senin lalu. Rakyat udah biasa mati lampu, Pak. Enggak enak kan rasanya?


PinterPolitik.com

Bumi gonjang ganjing….  

Senin lalu, ketika matahari lagi terik-teriknya bersinar di negara sekitaran khatulistiwa, dan para Kurawa lagi asyik-asyiknya bersidang. Tiba-tiba listrik padam. Ruangan seketika diliputi kegelapan, hawa ruangan yang semula segar menyenangkan tiba-tiba gamang.

“Ada boikot!” begitu teriak seseorang, mendadak semua orang pun menggeliat dan mengerang. Sebagian lainnya terbangun, kaget mendapati ruangan kelam. Bagai mimpi buruk selepas tidur siang.

Secara serentak mereka pun berbondong-bondong keluar ruangan, meninggalkan tamu undangan yang masih di tempat duduknya, kebingungan.

“Ini sangat disayangkan ya, coba bagaimana lembaga kehormatan negara sampai ada pemadaman,” kata seorang anggota Kurawa, tangannya sibuk mengipas-ngipas kertas di genggaman. Membuat semua gelang yang memenuhi pergelangan tangannya berkerincingan.

Maka pihak asisten rumah tangga Kurawa pun diutus, demi mencari sebab musabab terjadinya kegelapan. Tidak butuh waktu berjam-jam, respon pun langsung datang dari petugas pelistrikan. Padahal di luar sana, terlihat antrian panjang rakyat yang ingin protes karena wilayahnya selalu terjadi pemadaman. Siang dan malam.

Anyway, ternyata yang datang bukan dari dinas pelistrikan. Tapi sang legenda, Gundala Putra Petir. Lho, kok di Astina Pura ada Gundala? Biarin aja, enggak usah banyak tanya. Soalnya udah cari di Google, Kurawa enggak punya tokoh yang punya kekuatan petir sih.

Intinya, sang Gundala ternyata datang bukan untuk mengalirkan listrik dari tangannya. Tapi datang karena mau curhat. Selama ini, Gundala merasa gundah. Katanya, ia abis diomelin bendahara kerajaan, gara-gara utangnya kebanyakan.

Tapi belum selesai curhat, anggota Kurawa lainnya datang. “Saya enggak pingin kejadian ini terulang lagi ya! Mentang-mentang Menterinya diboikot, terus situ gantian boikot lampu kitah!” hardiknya, garang. Gundala yang lagi gulana tentu berang, untungnya, kemarahannya dikekang. Kalau enggak, pasti ia udah matang di panggang.

Baca juga :  Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Jadi gimana, apakah curhat sang Gundala didengarkan? Sayangnya, enggak. Soalnya Kaisar Konz dari Kerajaan Petir langsung datang dan menjewer telinga anaknya itu, “Anak nakal! Bisa-bisanya bocorin utang kerajaan!” bentaknya.

Lalu dengan gaya diplomasi tinggi, Kaisar Kronz menyatakan kalau bidang kelistrikan dalam kondisi aman dalam 30 tahun mendatang. Jadi para Kurawa tidak perlu takut, pemadaman tidak akan terjadi selama genset gedungnya tidak rusak, jelasnya sambil melangkah pulang.

“Kalau genset tidak rusak?” tanya Kurawa kebingungan, sementara Kaisar dan Gundala sudah hilang dari pandangan. Padahal di ruang sidang, kegelapan masih menyelimuti ruangan. Maklum, gensetnya lagi rusak. (R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

Betulkah Jokowi Melemah? 

Belakangan mulai muncul pandangan bahwa pengaruh politik Jokowi kian melemah, hal tersebut seringnya diatribusikan dengan perkembangan berita judi online yang kerap dikaitkan dengan Budi Arie, dan kabar penangguhan jabatan doktor Bahlil Lahadalia, dua orang yang memang dulu disebut dekat dengan Jokowi. Tapi, apakah betul Jokowi sudah melemah pengaruhnya? 

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...