Brownies adalah salah satu jenis kue yang paling populer dan disukai oleh banyak orang di seluruh dunia. Meski terkenal, asal-usul kue ini sering menjadi bahan perdebatan. Beberapa sumber menyatakan bahwa brownies pertama kali diciptakan di Amerika Serikat (AS) pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Ada pula teori lain yang mengatakan bahwa brownies merupakan turunan dari berbagai jenis kue dan makanan penutup Eropa.
Versi yang paling banyak diterima tentang asal-usul brownies adalah bahwa kue ini pertama kali muncul di Chicago, dalam Pameran Dunia Kolombia pada tahun 1893. Berdasarkan cerita yang beredar, seorang koki di Hotel Palmer House diminta untuk membuat sebuah kue penutup yang lebih kecil dari kue-kue biasanya, yang bisa dimakan dengan tangan tanpa memerlukan peralatan khusus.
Hasilnya adalah sebuah kue dengan rasa cokelat yang kaya, dilapisi dengan glasir apricot dan kenari. Resep ini, dikenal sebagai “Palmer House Brownie,” dan masih bisa dinikmati di hotel tersebut hingga hari ini.
Dalam beberapa tahun berikutnya, resep brownies mulai bermunculan dalam berbagai buku masakan. Salah satu publikasi pertama yang memuat resep brownies adalah “The Boston Cooking-School Cook Book,” oleh Fannie Merritt Farmer, pada tahun 1896.
Namun, resep ini belum menggunakan cokelat, dan lebih mirip dengan kue blondie. Brownies cokelat modern lebih terkait dengan sebuah resep yang diterbitkan di buku “Fanny Farmer” pada tahun 1905.
Sepanjang tahun, variasi resep brownies terus berkembang, dengan tambahan bahan seperti kenari, choco chips, hingga marshmallow. Saat ini, brownies telah menjadi salah satu kue favorit yang sering disajikan dalam berbagai acara, mulai dari pesta ulang tahun hingga acara formal.
Tidak hanya itu, brownies juga telah menyebar ke berbagai belahan dunia dan mendapat tempat di hati pencinta kuliner internasional.
Kini, brownies tidak hanya bisa dinikmati dalam bentuk kue, tetapi juga sebagai bahan lain seperti untuk es krim dan milkshake.
Dari sebuah permintaan sederhana pada akhir abad ke-19, brownies telah bertransformasi menjadi salah satu ikon kuliner AS yang disukai banyak orang, tidak terbatas oleh usia atau budaya. Sebuah contoh sempurna dari bagaimana sebuah inovasi sederhana dapat menjadi fenomena global. (A49)