Dalam rangkaian kunjungan resminya ke empat Afrika, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ingin meningkatkan nilai investasi Indonesia di Afrika. Terutama dalam bidang energi melalui PT Pertamina (Persero).
Di Kenya, Presiden Jokowi menjajaki kerja sama dengan melakukan kesepakatan perusahaan energi. Kemudian, saat berkunjung ke Tanzania, Presiden Jokowi ingin tingkatkan investasi dalam pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay.
“Indonesia ingin tingkatkan investasi di Tanzania termasuk dalam pengelolaan Blok Gas Mnazi Bay oleh BUMN Indonesia dan pengolahan gas alam menjadi bahan kimia dan pupuk,” Presiden Jokowi (23/8/2023).
Afrika telah menjadi sorotan global sebagai pasar yang menarik bagi berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dengan populasi lebih dari 1,3 miliar orang dan pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang, benua Afrika menawarkan potensi besar untuk ekspansi perdagangan dan investasi.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang juga memiliki peluang yang signifikan untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan negara-negara Afrika.
Afrika memiliki sumber daya alam yang melimpah. Negara-negara di benua ini kaya akan mineral, minyak, gas alam, dan sumber daya alam lainnya. Kerjasama dalam bidang ekstraktif dan energi dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Indonesia memiliki pengalaman dalam pengelolaan sumber daya alam dan teknologi terkait, sehingga bisa berperan dalam membantu negara-negara Afrika mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam mereka.
Investasi juga merupakan aspek penting dalam hubungan antara Indonesia dan Afrika. Indonesia dapat berinvestasi dalam infrastruktur, energi terbarukan, pertanian, dan sektor-sektor lain yang akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di negara-negara Afrika.
Sebagai imbalan, Indonesia dapat memperoleh akses ke pasar yang lebih luas dan memperdalam hubungan diplomatis dengan negara-negara Afrika. (S83)