Pinter EkbisMolis, Yamaha-Honda-Suzuki-Kawasaki Semakin Ketinggalan?

Molis, Yamaha-Honda-Suzuki-Kawasaki Semakin Ketinggalan?


PinterPolitik.com

Empat produsen sepeda motor utama di Jepang sekaligus pemasok utama di Indonesia, yakni Yamaha, Honda, Suzuki, dan Kawasaki tampaknya sedikit tertinggal dibandingan produsen lain dalam penetrasi pasar motor listrik di negara +62. 

Menariknya, empat produsen itu telah memberikan jawaban tersirat atas ketertinggalan mereka. Pada 17 Mei 2023 lalu, mereka mengumumkan rencana dan kesepakatan untuk mengembangkan mesin bertenaga hidrogen bagi sepeda motor dan sarana transportasi lainnya di masa depan. 

Keempat pabrikan sepakat untuk mendirikan organisasi penelitian dan pengembangan yang fokus pada hal ini, sesuai dengan kebijakan Jepang yang mendukung dan mempromosikan hidrogen sebagai sumber energi ramah lingkungan. Teknologinya, mereka sebut dengan Hydrogen Small Mobility & Engine Technology (HySE). 

Keempat perusahaan tersebut berusaha mempromosikan hidrogen sebagai alternatif karena masih menggunakan infrastruktur mesin internal yang ada, berbeda dengan kendaraan listrik. 

Meskipun kendaraan listrik sedang meningkat popularitasnya, produsen sepeda motor tersebut tetap melihat nilai dalam diversifikasi energi ramah lingkungan. 

Namun, keputusan untuk mengembangkan produk komersial akan tetap menjadi hak prerogatif masing-masing perusahaan. Bagi keempat pabrikan, penting untuk memiliki variasi solusi ramah lingkungan untuk mengurangi emisi karbon secara efektif. 

Kendati demikian, konsumen motor listrik di Indonesia pun tampaknya masih mengharapkan kehadiran produk empat pabrikan tersebut. Setidaknya, hal itu dapat diraba dari minat yang masih rendah terhadap motor listrik produksi dalam negeri maupun banjir ekspor molis dari Tiongkok meski telah ada program subsidi dari pemerintah. 

Faktor itu menjadi salah satu determinan selain prosedur mendapatkan subsidi yang dianggap masih rumit, jarak tempuh yang belum maksimal, hingga pengisian daya dan baterai yang dianggap ribet. Tentu saat dibandingkan dengan sepeda motor konvensional. 

Oleh karena itu, akan menarik untuk melihat perkembangan motor listrik di Indonesia saat dihadapkan pada visi empat pabrikan utama sepeda motor Jepang di Indonesia yang sedikit berbeda. (J61)

Baca juga :  Lawan Petronas, Prabowo Panglima Pertamina?

Exclusive content

Latest article

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Megawati Not Fit or No Money?

The Ultimate Java War

More article

When Silence is Not Golden..

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Megawati Not Fit or No Money?

The Ultimate Java War