Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) memberikan sinyal duet antara Ganjar Pranowo dan Erick Thohir melalui pantun. Mungkinkah Zulhas sedang melakukan endorse di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi)?
“Jalan-jalan ke Simpang Lima, jangan lupa beli lumpia. Kalau Pak Ganjar dan Pak Erick sudah bersama, Insya Allah Indonesia tambah jaya” – Zulkifli Hasan (Zulhas), Ketua Umum PAN
Kutipan pantun di atas disampaikan oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) pada akhir pidato acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PAN di Semarang, Jawa Tengah, beberapa hari lalu.
Berbeda dengan pantun jenaka pada umumnya yang biasa diselipkan dengan candaan untuk menghibur, pantun yang dibawakan Zulhas diselipkan dengan unsur dukungan politik.
Hmm, ternyata Pak Zulhas jago membuat pantun ya? Pasalnya, pantun yang dibuat Zulhas ditujukan sebagai bentuk dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Acara Rakornas PAN, selain dihadiri oleh kader-kader PAN, turut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ganjar, dan Erick.
Nah menariknya, Zulhas beberapa kali menyebutkan nama Ganjar dan Erick kepada Jokowi. Katan Zulhas sih, Ganjar dan Erick yang duduk secara bersebelahan terlihat harmonis – jika disandingkan untuk Pilpres 2024. Mungkin, gitu kali ya maksudnya, Pak? Hehe.
Bukan nggak mungkin, yang disampaikan Zulhas bisa dikatakan sebagai bentuk ajang promosi. Hal ini sama seperti aktivitas yang dilakukan selebgram atau influencer dalam mempromosikan suatu produk barang atau jasa – biasa disebut sebagai endorse.
Biasanya, endorse dilakukan untuk menyebarluaskan kegiatan promosi dari suatu produk supaya bisa mengarahkan pengikutnya untuk membeli produk yang sudah diberikan ulasan.
Nah, kalau Zulhas nih, beliau melakukan endorse karena bertepatan dengan hadirnya Jokowi. Bisa saja untuk mempromosikan kadernya dari partai PAN, yaitu Erick Tohir, supaya bisa disandingkan dengan Ganjar dari kader PDIP.
Mengacu pada tulisan Hafied Cangara dalam buku Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi, konsep political marketing (pemasaran politik) merupakan kegiatan penyebarluasan informasi tentang kandidat yang dilakukan oleh aktor politik ditujukan untuk mengubah perilaku calon pemilih.
Konsep political marketing biasanya dilakukan untuk menyukseskan kandidat atau partai politik sebagai strategi kampanye politik supaya mendapatkan dukungan suara para pemilih. Dalam political marketing, terdapat bauran pemasaran 4P (product, price, place, dan promotion).
Product bisa berarti kandidat yang mempunyai identitas partai. Promotion adalah upaya periklanan untuk mempromosikan product (kandidat).
Price mencakup banyak hal bahkan termasuk citra kandidat. Dan, yang terakhir, place merupakan penempatan berkaitan erat dengan hadirnya partai.
Kalau gitu, Pak Zulhas agaknya seperti sedang melakukan upaya bauran pemasaran 4P nih di depan Pak Jokowi.
Soalnya, Pak Zulhas sampai menggambarkan kriteria yang sempat disampaikan Pak Jokowi kalau pemimpin yang selalu memikirkan rakyat memiliki ciri-ciri fisik berambut putih dan ada kerutan di kening – sama seperti fisik Ganjar katanya sih ya.
Apalagi, kan, Pak Zulhas menyebut bahwa Ganjar dan Erick yang duduk secara bersebelahan dianggap terlihat harmonis. Hmm, maksudnya gimana nih, Pak? Apakah Pak Zulhas sedang berupaya meng-endorse Ganjar-Erick supaya Pak Jokowi juga nge-endorse? Hehe. (S85)