HomeCelotehRonaldo-Messi Belajar ke Jokowi-Prabowo?

Ronaldo-Messi Belajar ke Jokowi-Prabowo?

Dua pemain sepak bola profesional yang dikenal merupakan rival, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, tampak berpelukan di laga beberapa waktu lalu. Apakah Messi dan Ronaldo belajar dari Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto?


PinterPolitik.com

“Oh friend hug, friend hug, just keep it friendly. We friends, friends” – J. Cole, “Villuminati” (2013)

Ingat nggak kalau setiap pagi dulu siap-siap nonton acara-acara anak-anak di televisi (TV)? Bagi kalian yang lahir di tahun 1990-an, tahun 2000-an jadi waktu-waktu kala banyak kartun, anime, dan acara anak-anak yang benerbener memorable.

Salah satunya mungkin adalah Teletubbies (1997-2001) yang dulu tayang di Indonesia sejak tahun 2000 ini. Kalau ingat nih, beberapa hal yang ter-memorable dari Teletubbies adalah scene ketika Tinky Winky, Dipsy, Lala, dan Poo berpelukan tuh.

Terlepas dari konteks Teletubbies, pelukan memang punya makna yang signifikan. Ketika bertemu dengan sahabat yang udah klop banget, misalnya, berpelukan adalah salah satu bentuk ekspresi yang kerap dilakukan.

Namun, ternyata, pelukan bukan hanya dilakukan oleh mereka yang berteman, bersahabat, atau lebih. Mereka yang sebenarnya rival pun melakukan pelukan.

Nggak percaya? Coba aja lihat dua pemain sepak bola rival, Cristiano Ronaldo yang bermain untuk Al Nassr dan Lionel Messi yang bermain untuk Paris Saint-Germain F.C. (PSG), yang bertanding untuk dua tim yang berbeda dalam pertandingan antara Riyadh All Stars dan PSG. 

Saatnya Prabowo Jadi James Bond

Hmm, mungkin nih, Ronaldo dan Messi ini belajar dari dua rival lainnya. Mereka adalah dua rival di dunia politik, yakni Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

Hayoo, coba ingat lagi. Dulu, Pak Jokowi dan Pak Prabowo – waktu masih menjadi rival politik di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 – pernah berpelukan lho di salah satu cabang olahraga (cabor) yang dilombakan di Asian Games 2018.

Baca juga :  Prabowo dan Prelude Gerindra Empire?

Terlepas dari adanya pesilat yang mengajak mereka berpelukan, pelukan Jokowi-Prabowo ini se-enggak-nya sempat viral karena membawa pesan tertentu kepada masyarakat luas. Kalau kata Delia Dumitrescu dalam tulisannya Nonverbal Communication in Politics: A Review of Research Developments, 2005-2015, inilah yang disebut sebagai komunikasi politik yang bersifat non-verbal.

Boleh jadi, pesan ini juga yang ingin disampaikan oleh Ronaldo dan Messi serta Prabowo dan Jokowi – mengingat mereka selalu saling dibentur-benturkan. Namun, ada satu hal yang membedakan antara Ronaldo-Messi dan Jokowi-Prabowo.

Nah, Pak Jokowi dan Pak Prabowo kan akhirnya bersatu beneran tuh. Sementara, Ronaldo dan Messi hingga kini belum pernah tuh sekalipun ada di satu tim. Sungguh perbedaan yang tampak jelas, kan, guys? Hehe. (A43)


spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?