HomeNalar PolitikAgus Harimurti Yudhoyono Tegaskan Program Transportasi Akan Ditingkatkan

Agus Harimurti Yudhoyono Tegaskan Program Transportasi Akan Ditingkatkan

Kalau penggunaan kendaraan pribadi bisa direduksi, lalu ada insentif bagi pengguna transportasi massal, maka nantinya akan lebih banyak kendaraan pribadi diparkir di rumah, BBM bisa hemat, dan kota pun akan menjadi bersih.


pinterpolitik.com — Kamis, 15 Desember 2016. Kampanye Pilgub DKI Jakarta makin ramai. Adu program antara para calon pemimpin ibukota semakin sengit terjadi. Masing-masing calon gubernur mengajukan program andalannya untuk memikat para pemilih, termasuk menawarkan program mengatasi macet dan transportasi di ibukota.
Salah satu calon yang mengedepankan program kerja di bidang transportasi  adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dalam acara silahturahmi dengan kelompok sukarelawan dari berbagai unsur di kawasan Blok M, Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu ini mengaku rasional untuk mengatasi masalah transportasi dan akan meneruskan pembangunan transportasi massal yang dianggap relevan, seperti Transjakarta dan monorail.

Menurut AHY, hal utama yang harus diperhatikan adalah keamanan dan kenyamanan transportasi publik, serta memastikan ketepatan waktu dan keterjangkauan tiket dua moda transportasi di Jakarta tersebut.

Program lain adalah  misalnya kebijakan seperti meningkatkan biaya parkir dan biaya jalan bebas hambatan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan. Nantinya pendapatan dari sektor ini bisa digunakan untuk subsidi publik di bidang transportasi. Setiap pengguna kendaraan umum nantinya akan diberikan insentif.

Selain itu, AHY juga berencana memberikan perhatian besar kepada para pejalan kaki agar warga Jakarta, khususnya di wilayah perkantoran, bisa nyaman berjalan kaki jika menempuh tempat yang relatif dekat. Menurut AHY, saat ini kadang orang yang akan makan di Grand Indonesia misalnya, lalu mau pindah untuk rapat di Hotel Sari Pan Pacific, seringkali menggunakan mobil. Kalau penggunaan kendaraan pribadi bisa direduksi, lalu ada insentif bagi pengguna transportasi massal, maka nantinya akan lebih banyak kendaraan pribadi diparkir di rumah, BBM bisa dihemat, dan kota pun akan menjadi bersih.

Baca juga :  Anies Di-summon PKS!

Lebih jauh, AHY juga mengutarakan impiannya membangun transportasi sungai dengan melakukan penataan di kawasan sungai sehingga memungkinkan terciptanya integrasi transportasi di ibukota. Hal ini juga sejalan dengan program kerja AHY tentang pembangunan yang partisipatif, melibatkan komunitas, tapi tetap merujuk hukum yang berlaku. Ia juga mengemukakan, akan mengkaji masalah tata ruang di Jakarta jika terpilih menjadi gubernur pada Pilkada Februari 2017 nanti.

AHY juga mengatakan  bahwa ia akan mereview secara komprehensif peta Jakarta berikut infrastruktur yang telah, sedang, dan akan dibangun, sesuai dengan strategic planning yang akan digagas. Kajian perlu dilakukan untuk melihat apakah kebijakan telah sesuai koridor dan memenuhi segala aspek dalam pembangunan. Jika ada hal-hal yang tentunya bertentangan, apalagi merugikan banyak pihak, maka semua program tersebut tentunya perlu dikaji ulang. (S13)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo dan Filosofi Magikarp ala Pokémon

Pemerintahan Prabowo Subianto siapkan sejumlah strategi untuk tingkatkan investasi dan SDM. Mungkinkah Prabowo siap untuk “lompat katak”?

Belah PDIP, Anies Tersandera Sendiri?

Endorse politik Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024 kepada kandidat PDIP, yakni Pramono Anung-Rano Karno justru dinilai bagai pedang bermata dua yang merugikan reputasinya sendiri dan PDIP di sisi lain. Mengapa demikian?

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

More Stories

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

Masihkah Prabowo Americans’ Fair-Haired Boy?

Dua negara menjadi tujuan utama Prabowo saat melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya pasca dilantik sebagai presiden: Tiongkok dan Amerika Serikat.

The War of Java: Rambo vs Sambo?

Pertarungan antara Andika Perkasa melawan Ahmad Luthfi di Pilgub Jawa Tengah jadi panggung pertarungan besar para elite nasional.