HomeCelotehGanjar Ternyata "Suami Takut Istri"?

Ganjar Ternyata “Suami Takut Istri”?

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menganalogikan partai politik (parpol) di mana ia bernaung layaknya seorang istri. Oleh sebab itu, Ganjar tidak ingin pindah hati. Apakah Ganjar semacam “suami yang takut istri”?


PinterPolitik.com

“Ogah, Mas Karyo. Saya takut sama istri Mas.” – Pretty, Suami-Suami Takut Istri (2007-2010)

Tahun-tahun 2000-an hingga awal 2010-an memang bisa dibilang jadi tahun-tahun ketika sinetron komedi (sitkom) merajalela di saluran-saluran televisi Indonesia – mulai dari Bajaj Bajuri (2002-2007) hingga Tetangga Masa Gitu? (2014-2017).

Selain dua judul sitkom di atas, ada lagi tuh satu judul sitkom yang populer pada masanya, yakni Suami-Suami Takut Istri (2007-2010). Sitkom yang biasanya tayang pada sore hari ini mengambil Kompleks Mitari sebagai setting-nya.

Di kompleks tersebut, tinggal lah sejumlah pasang suami dan istri. Meski memiliki latar belakang yang berbeda-beda, keluarga-keluarga ini memiliki satu kesamaan, yakni bagaimana para istri lebih mendominasi daripada para suami.

Kutipan dialog dari karakter bernama Pretty di awal tulisan, misalnya, terjadi ketika Mas Karyo mengajak Pretty untuk makan bersama. Namun, Pretty menolak ajakan tersebut karena takut dengan istri Karyo yang bernama Sheilla.

Ganjar Pranowo Tak Mau Pindah Hati

Selain Karyo, ada juga tuh suami-suami lain – mulai dari Sarmili (Pak RT), Tigor Sitiger, hingga Faisal. Dalam sitkom itu, mereka pun dikisahkan takut dengan istri mereka masing-masing – yakni Sarmilia (Bu RT), Welas, dan Deswita.

Nah, ngomongin soal suami-suami yang takut istri nih, tampaknya hal yang sama juga terjadi nih di dunia nyata – bahkan dalam dunia politik. Baru-baru ini, dalam sebuah wawancara, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan bahwa dirinya tidak akan berpindah partai politik (parpol) dari PDIP.

Baca juga :  Prabowo dan Prelude Gerindra Empire?

Pak Ganjar pun menganalogikan PDIP layaknya seorang istri. Dirinya pun akhirnya harus tetap setia meskipun di luar sana masih banyak yang lebih cantik dan lebih kaya.

Waduh, apakah Pak Ganjar ini semacam suami takut istri juga nih? Padahal nih ya, dalam kesetiaan politik yang mengacu pada tulisan John H. Schaar berjudul “Political Loyalty” dalam Loyalty in America, ada juga choice (pilihan) dan reason (alasan) yang perlu dipertimbangkan selain hanya kesetiaan buta tuh.

Hmm, apa jangan-jangan Pak Ganjar ini bukan setia pada PDIP-nya ya, melainkan ke Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri? Mungkin nih ya, kalau dibandingkan dengan sitkom Suami-Suami Takut Istri, Bu Mega ini semacam Bu RT yang memimpin para istri dalam mendominasi Kompleks PDIP nih. Siapa tahu, kan, ya? Hehe. (A43)


spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?