HomeNalar PolitikPilgub Jatim, PDIP Usung Anas?

Pilgub Jatim, PDIP Usung Anas?

Selain berusia muda, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga dianggap sebagai bupati yang berhasil memajukan wilayahnya. Tak heran bila kader PDI Perjuangan ini dikabarkan namanya masuk dalam bursa calon gubernur maupun wakil gubernur.


PinterPolitik.com

“Kita sudah tahu kinerja Pak Anas melalui birokrasi dan pembangunan Banyuwangi sangat bagus. Bahkan berbagai penghargaan, baik nasional maupun internasional, merupakan pengakuan publik bahwa Pak Anas (layak) maju dalam bursa pilgub melalui PDIP.”

[dropcap size=big]P[/dropcap]ujian ini disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Banyuwangi I Made Cahyana Negara, Rabu (7/6). Atas alasan itu pula, mereka mendorong Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas untuk maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2018 mendatang. Keputusan ini muncul dari hasil rapat internal yang menilai kinerja Anas cukup mumpuni saat menjabat Bupati Banyuwangi.

“Berdasarkan aspirasi yang ada, PDIP Banyuwangi meminta Bupati Anas untuk ikut maju dalam Pilgub Jatim. Dasarnya jelas, secara umum kinerjanya baik di berbagai sektor,” kata Made, Sabtu (10/6). Ia menambahkan, pihaknya ingin penetapan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) nanti, tidak hanya berdasarkan pertimbangan elektabilitas saja, tapi juga kinerja. “Pilgub Jatim mendatang perlu diisi oleh sosok yang secara kinerja sudah terbukti baik.”

Made mengatakan, Anas telah teruji mampu membawa Banyuwangi ke arah yang lebih baik dan menjadi satu-satunya kabupaten dengan penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan nilai A. Tidak hanya itu, jumlah penduduk miskin pun menurun, dan pendapatan per kapita masyarakat meningkat. Banyuwangi juga ikut mengharumkan nama bangsa dengan menjadi juara kebijakan publik bidang pariwisata tingkat dunia dari Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).

Begitu juga yang dikatakan oleh seorang sumber di Jakarta, Senin (12/6). “Anas bakal menjadi kuda hitam dalam Pilgub Jatim lantaran berhasil memimpin Bumi Blambangan,” katanya, sambil menambahkan majunya Anas akan menjadi menarik karena namanya tidak pernah masuk dalam bursa kandidat Jatim sebelumnya. “Baru muncul sekitar 1-2 bulan terakhir. Ini tidak bisa dilepaskan dari prestasi beliau di nasional bahkan internasional yang membuatnya muncul di bursa meski tempatnya di ujung Jawa Timur,” tambahnya.

Baca juga :  Betulkah Jokowi Melemah? 

Kesuksesan Azwar Anas memimpin kabupaten yang berjuluk sunrise of Java, membuat namanya layak masuk sebagai salah satu kandidat utama di Pilgub Jatim. Nama Anas layak disandingkan dengan Gus Ipul, maupun Khofifah. “Kebetulan di Jatim ada stok pemimpin yang layak untuk maju di Pilgub. Misalnya Bu Risma dan Azwar Anas yang dikenal sukses memimpin wilayahnya masing-masing. Kaya prestasi di tingkat nasional dan internasional. Ini tentu menjadi pemikiran ibu,” katanya.

“Ibu” di sini tentu yang dimaksud adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Sumber itu mengatakan, DPC Banyuwangi sudah menyampaikan usulannya ke DPD Jatim untuk diteruskan ke pusat. PDI Perjuangan, lanjutnya, mengutamakan kader internal untuk maju di Pilgub Jatim 2018 mendatang,” jelasnya.

Inisiatif DPC PDI Perjuangan ini, mendapatkan apresiasi dari Anas. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan. Meski demikian, Anas mengaku masih ingin fokus menata Kabupaten Banyuwangi. “Sejujurnya, mengabdi di Banyuwangi tidak kalah dengan mengabdi di Jawa Timur. Ya kita masih pertimbangkan matang-matang. Kita masih pikir-pikir,” jelas Anas.

Berdasarkan hasil survei Poltracking, nama Anas ternyata masuk dalam empat sosok potensial kandidat Pilgub Jatim 2018. Lembaga survei itu menghasilkan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dengan tingkat elektabilitas tertinggi, yakni 32,29 persen. Di bawahnya ada Tri Rismaharini alias Risma dengan elektabilitas 27,08 persen. Lalu posisi ketiga Khofifah Indar Parawansa dengan elektabilitas 19,11 persen, dan di posisi keempat Anas dengan 8,47 persen.

Menyikapi hasil survei ini, ia hanya tersenyum kala ditanya mau atau tidak jika dimajukan oleh partainya, PDI Perjuangan. “Saya sudah dengar soal itu,” katanya di sela silaturrahim dengan Khofifah dan pengurus Nahdlatul Ulama Banyuwangi di Pondok Pesantren Ibnu Sina, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu malam, 11 Juni 2017. Pada saat itu, ia ditawari untuk mendaftar sebagai cagub/cawagub. Tetapi sampai sekarang itu belum dilakukan. “Sepertinya tidak,” terang bupati muda berkacamata itu.

Baca juga :  Paloh Pensiun NasDem, Anies Penerusnya?

Anas mengaku belum tertarik dan ingin berkonsentrasi membangun dan memajukan Banyuwangi. Menurutnya, masih ada yang lebih senior darinya untuk menempati posisi Gubernur Jatim. Banyak pihak menilai hal yang wajar bila namanya masuk dalam bursa Pilgub Jatim. Selain mampu membawa nama Bumi Blambangan maju dan dikenal seantero Nusantara, Anas juga berupaya membangun sistem pelayanan smart berbasis online.

(SP/Berbagai sumber/R24)

spot_imgspot_img

#Trending Article

Prabowo dan Filosofi Magikarp ala Pokémon

Pemerintahan Prabowo Subianto siapkan sejumlah strategi untuk tingkatkan investasi dan SDM. Mungkinkah Prabowo siap untuk “lompat katak”?

Belah PDIP, Anies Tersandera Sendiri?

Endorse politik Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024 kepada kandidat PDIP, yakni Pramono Anung-Rano Karno justru dinilai bagai pedang bermata dua yang merugikan reputasinya sendiri dan PDIP di sisi lain. Mengapa demikian?

Kok Megawati Gak Turun Gunung?

Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri hingga kini belum terlihat ikut langsung dalam kampanye Pilkada. Kira-kira apa alasannya? 

Berani Prabowo Buka Pandora Papers Airlangga?

Ramai-ramai bicara soal kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen yang disertai dengan protes di media sosial, tiba-tiba juga ramai pula banyak akun men-share kembali kasus lama soal nama dua pejabat publik – Airlangga Hartarto dan Luhut Pandjaitan – yang di tahun 2021 lalu disebut dalam Pandora Papers.

“Sekolam” Ahok, Kesaktian Anies Luntur?

Keputusan Anies Baswedan meng-endorse Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 memantik interpretasi akan implikasi politiknya. Utamanya karena Anies pada akhirnya satu gerbong dengan eks rivalnya di 2017 yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan PDIP serta tendensi politik dinasti di dalamnya, termasuk yang terjadi pada Pramono.

Siasat Prabowo Akui Sengketa LCS

Pemerintahan Prabowo disorot karena ‘akui’ klaim tumpang tindih LCS dalam joint statement Tiongkok. Mungkinkah ada siasat strategis di baliknya?

Rahasia Triumvirat Teddy, AHY, dan Hegseth?

Terdapat kesamaan administrasi Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump dengan Presiden Prabowo Subianto, yakni mempercayakan posisi strategis kepada sosok berpangkat mayor. Kiranya, terdapat rahasia tertentu di balik kesamaan itu yang dapat mendukung support dalam dimensi tertentu ke pemerintahan masing-masing. Mengapa demikian?

Anies Di-summon PKS!

Ahmad Syaikhu in a battle against Dedi be like, “I summon Anies Baswedan!”  #Anies #AniesBaswedan #PilkadaJawaBarat #AhmadSyaikhu #IlhamHabibie #PKS #pinterpolitik #infografis #politikindonesia #beritapolitik #beritapolitikterkini

More Stories

Informasi Bias, Pilpres Membosankan

Jelang kampanye, pernyataan-pernyataan yang dilontarkan oposisi cenderung kurang bervarisi. Benarkah oposisi kekurangan bahan serangan? PinterPolitik.com Jelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden 2019 yang akan dimulai tanggal...

Galang Avengers, Jokowi Lawan Thanos

Di pertemuan World Economic Forum, Jokowi mengibaratkan krisis global layaknya serangan Thanos di film Avengers: Infinity Wars. Mampukah ASEAN menjadi Avengers? PinterPolitik.com Pidato Presiden Joko Widodo...

Jokowi Rebut Millenial Influencer

Besarnya jumlah pemilih millenial di Pilpres 2019, diantisipasi Jokowi tak hanya melalui citra pemimpin muda, tapi juga pendekatan ke tokoh-tokoh muda berpengaruh. PinterPolitik.com Lawatan Presiden Joko...