HomeCelotehJusuf Kalla “Senggol Bacok” Jokowi

Jusuf Kalla “Senggol Bacok” Jokowi

“Ini kesannya bertanya saja tidak boleh, apalagi mengkritik. Padahal pertanyaan saya sederhana sekali, yaitu bagaimana caranya mengkritik?” – Jusuf Kalla, Ketua Umum PMI


PinterPolitik.com

Kritik. Satu kata yang terdiri dari 3 huruf konsonan dan satu vokal. Dalam bahasa Inggris, critic juga menjadi sebutan untuk profesi bagi orang-orang yang memberikan penilaian pada produk atau hal tertentu.

Makanya ada sebutan kayak film critic, food critic dan lain sebagainya.

Nah, mungkin profesi ini yang tengah menjadi inspirasi mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias Pak JK. Kini Pak JK berasa jadi critic critic alias kritikus kritik. Lha iya, doi kan mengomentari pernyataan Presiden Jokowi soal kritik kan. Jadi mengkritik soal kritik. Hehehe.

Pak JK kala itu mempertanyakan, bagaimana caranya mengkritik tanpa dipanggil oleh polisi. Wih, sadis juga pertanyaannya ya.

Baca juga: Di Balik KPK Tangkap Edhy-Juliari

Akibat pertanyaannya itu jadi muncul reaksi beragam dari banyak pihak. Nah, Pak JK kemudian meminta pihak-pihak itu tidak perlu reaktif menanggapi pertanyaannya itu.

Adapun pertanyaan itu dilontarkan Pak JK dalam acara Mimbar Demokrasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Hmm, bau-baunya mau jadi oposisi apa gimana nih, acaranya di PKS lagi. Uppps.

Nah, Pak JK meminta para pihak tidak salah mengartikan pertanyaannya tersebut. Menurutnya, kritik dalam sebuah pemerintahan yang demokratis adalah hal yang sangat penting sebagai bagian koreksi jalannya pemerintahan.

Doi juga menyebutkan bahwa pertanyaannya sangat sederhana, sehingga tak perlu mendatangkan reaksi yang terlalu berlebihan.

JK sengaja mengajukan pertanyaan tersebut agar masyarakat bisa mendapat penjelasan. Sebab, Presiden Jokowi tidak menjelaskan bagaimana caranya agar mengkritik, namun tidak dipanggil aparat.

Pak JK lantas meminta para pendukung Jokowi bisa bergerak sejalan dengan keinginan Presiden. Pasalnya, Jokowi, sudah bersungguh-sungguh meminta masyarakat untuk mengkritiknya.

Baca juga :  Prabowo and The Nation of Conglomerates

Hmm, senggol bacok nih Pak JK. Hehehe. Tapi, sebenarnya pernyataannya Pak JK ini biasa aja. Wajar aja doi bertanya demikian kan. Cuma ya karena media-media butuh bahan berita, akhirnya jadilah berita yang demikian ini dibuat seolah-olah mereka lagi bertarung.

Hmm, semoga apa yang disampaikan Pak JK juga menjadi catatan untuk Presiden Jokowi. Biar masyarakat beneran bisa memberikan kritik tanpa takut dipanggil polisi. (S13)

► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

Segitiga Besi Megawati

Relasi Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri kini memasuki babak baru menyusul wacana pertemuan dua tokoh tersebut.

Prabowo and The Nation of Conglomerates

Dengarkan artikel ini: Sugianto Kusuma atau Aguan kini jadi salah satu sosok konglomerat yang disorot, utamanya pasca Menteri Tata Ruang dan Agraria Nusron Wahid mengungkapkan...

Prabowo dan Hegemoni Rasa Takut

Beberapa konglomerat menyiratkan “ketakutan” soal akan seperti apa pemerintahan Prabowo bersikap terhadap mereka.