HomeCelotehSaatnya Jokowi Tiru Gaya Trump?

Saatnya Jokowi Tiru Gaya Trump?

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan sebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mencopot langsung pejabat tinggi di Pertamina perihal pengadaan pipa. Apakah ini saatnya Jokowi tiru gaya kepemimpinan ala mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump?


PinterPolitik.com

Siapa sih yang nggak kenal dengan sosok politikus Amerika Serikat (AS) yang bernama Donald Trump? Hampir semua pasti pernah mendengar nama Presiden ke-45 AS tersebut. Gimana nggak? Masa pemerintahannya pun dikenal dengan berbagai kontroversi yang menyelimuti.

Sebelum menjadi presiden, Mr. Trump ini sebenarnya udah populer lho di AS. Sebagai pebisnis sukses, politikus Partai Republik ini kerap dijadikan role model atas kesuksesan lho. Sampai-sampai, nama beliau beberapa kali diidentikkan dengan kekayaan dalam banyak lagu rap lho.

Tapi nih, bukan Trump namanya kalau tidak disertai berbagai kontroversi. Salah satu kontroversi yang kerap melekat pada mantan Presiden AS adalah hobinya yang asal memecat atau mencopot siapa saja yang tidak cocok dengannya.

Mantan Ahli Strategi Gedung Putih, Steve Bannon, misalnya, langsung dipecat setelah selama tujuh bulan bekerja untuk Trump. Padahal, Mr. Bannon ini berperan besar lho ketika Trump berkampanye untuk posisi presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2016.

Nggak hanya Bannon, Trump juga dikenal dengan cara memecat yang dilakukan via media sosial (medsos). Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertahanan (Menhan) AS Mark Esper, misalnya, menjadi salah satu pejabat yang akhirnya dipecat oleh Trump via kicauan di Twitter.

Nah, menariknya nih, aksi pecat seperti ini kayak-nya nggak hanya Trump yang melakukan lho, melainkan juga Presiden Joko Widodo (Jokowi) lho. Pasalnya nih, mengacu pada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan, Pak Jokowi ini sempat lho memecat langsung seorang pejabat tinggi di Pertamina.

Baca juga :  Rahasia Rotasi Para Jenderal Prabowo

Baca Juga: No Moeldoko No Party

Berani Jokowi Pecat Moeldoko

Katanya sih, pemecatan itu didasarkan pada kekesalan Jokowi pada pejabat tersebut yang masih menggunakan produk impor untuk pengadaan pipa di sejumlah proyek Pertamina. Padahal, sudah ada sejumlah aturan yang mengatur soal tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

Hmm, mungkin, ini saatnya Pak Jokowi bisa tegas seperti Mr. Trump tuh. Dengan begitu kan, Pak Presiden nggak perlu tuh marah-marah dalam setiap rapat kabinet. Hehe.

Ya, boleh jadi, isu baru-baru ini bisa tuh menjadi pembuktian dari Pak Jokowi. Kan, polemik terbaru yang berpusar soal polemik Partai Demokrat akhir-akhir ini kan melibatkan salah satu pejabat di lingkungan Istana, yakni Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.

Banyak juga lho yang menuntut agar Pak Jokowi mencopot beliau. HeheHmm, tinggal menunggu saja nih keputusan final dari Pak Presiden. Tapi, berani nggak ya?

Soalnya nih, bukan nggak mungkin, Pak Moeldoko ini punya pengaruh yang cukup luas lho sebagai mantan Panglima TNI. Hayoo, siapa yang dulu sempat kebagian salah satu dari 55 ribu unit jam tangan bertuliskan nama Pak Moeldoko? Hehe.

Ya, terlepas dari itu semua, mungkin Pak Jokowi perlu nih mempertimbangkan lagi nih suara-suara sejumlah pihak yang menginginkan agar Moeldoko dicopot. Kita nantikan sajalah keputusan final Pak Jokowi – entah kapan itu akan tiba. (A43)

Baca Juga: Berani Jokowi Copot Moeldoko?


► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik

Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutna
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

#Trending Article

More Stories

The Real Influence of Didit Hediprasetyo?

Putra Presiden Prabowo Subianto, Didit Hediprasetyo, memiliki influence tersendiri dalam dinamika politik. Mengapa Didit bisa memiliki peran penting?

Gibran Wants to Break Free?

Di tengah dinamika politik pasca-Pilkada 2024, seorang wapres disebut ingin punya “kebebasan”. Mengapa Gibran Rakabuming wants to break free?

Prabowo vs Kemlu: Warrior vs Diplomat?

Perbedaan pendapat dalam politik luar negeri tampaknya sedang terjadi antara Prabowo dan diplomat-diplomat Kemlu. Mengapa demikian?