Politikus Gerindra Arief Poyuono menyatakan bahwa dirinya siap untuk “menampar” dan “menjerumuskan” Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mau menjabat selama tiga periode. Mengapa Poyuono tetap memaksa meski Jokowi tidak bersedia menjabat selama tiga periode?
“Just know, the next game played I might slap the shit out you” – Kendrick Lamar, “The Heart Part 4” (2017)
Tamparan merupakan salah satu fitur yang terkadang terjadi dalam sebuah interaksi antarmanusia. Biasanya, tamparan ini kerap menjadi fitur yang kerap ditampakkan dalam komik, drama, sinetron, hingga film.
Sebuah film yang berjudul Whiplash (2014), misalnya, memiliki sebuah adegan di mana Terence Fletcher – instruktur musik jazz – menampar Andrew Neiman berkali-kali yang dinilai tidak becus dalam memainkan drum kala latihan. Fletcher pun sangat kesal dan membentak Andrew hingga melemparkan kursi.
Nggak hanya film, komik Batman, misalnya, juga sempat menampakkan Bruce Wayne yang menampar Dick Grayson alias Robin ketika mereka berdebat soal upaya balas dendam Batman terhadap Superman. Ya, gimana lagi? Robin sendiri ngefans banget dengan Superman.
Gambar komik itu pun diabadikan oleh para netizen menjadi sebuah meme yang hingga kini kerap muncul di linimasa kita. Mungkin, meme satu ini berhasil menggambarkan ekpresi dan emosi kekesalan kali ya?
Nah, ekpresi kekesalan seperti ini kayak-nya juga digunakan dalam “drama” politik nih. Pasalnya nih, beberapa waktu lalu, seorang politikus Gerindra yang bernama Arief Poyuono menyampaikan bahwa dirinya siap untuk “menampar” Presiden Joko Widodo (Jokowi) lho.
Baca Juga: Arief Poyuono, dari Prabowo ke Moeldoko
Bahkan nih, Bung Arief ini juga bilang kalau dirinya juga siap untuk “menjerumuskan” Jokowi agar mau kembali memimpin masyarakat Indonesia lho. Waduh, kasihan juga Pak Jokowi dipaksa-paksa. Padahal, Pak Presiden udah bilang kalau dirinya tidak ingin lagi menjabat untuk ketiga kalinya lho.
Hmm, kalau akhirnya muncul ancaman gini, bukan nggak mungkin Bung Arief harus siap-siap nih. Soalnya, mereka-mereka yang membuat ancaman tertentu ke presiden bisa dipenjara lho.
Kasus ancaman penggal kepala di Pilpres 2019 lalu, misalnya, berujung pada dakwaan terkait pasal makar di KUHP lho. Apalagi, memukul dinilai oleh sejumlah ahli termasuk upaya membuat pemimpin tidak cakap menjalankan pemerintahan.
Waduh. Hmm, jadi, gimana nih, Bung Arief? Bung Arief mau “makar” atau gimana? Nanti ditangkap lho.
Ya, terlepas dari kegiatan “tampar-menampar” ini, pernyataan Bung Arief ini bisa jadi menimbulkan pertanyaan tuh. Meski Pak Jokowi udah bilang nggak bakal maju lagi untuk periode ketiga, Bung Arief ini tetap cenderung memaksa lho. Hmm, apa ada dorongan agar isunya tetap ramai nih ya? Hehe. (A43)
Baca Juga: Isu Tiga Periode, Rebranding Politik Jokowi?
► Ingin lihat video menarik lainnya? Klik di bit.ly/PinterPolitik
Ingin tulisanmu dimuat di rubrik Ruang Publik kami? Klik di bit.ly/ruang-publik untuk informasi lebih lanjut.